Pentingnya Peran Pemerintah dalam Menangani Memberantas Kasus Korupsi Demi Kesejahteraan Masyarakat Indonesia
Oleh : Priskalian Lida Wonga
HIDUP di tengah dunia yang serba modern sekarang ini, ada begitu banyak sekali terjadi kasus-kasus korupsi di berbagai negara. Indonesia menjadi salah satunya, sebagai negara berkembang dengan tingkat penanganan kasus korupsi terbesar. Korupsi kini bukan lagi suatu hal yang tabu tetapi sudah menjadi budaya meskipun itu dapat merugikan suatu negara. Di negara Indonesia sendiri, korupsi bukanlah hal yang asing bagi kalangan masyarakat melainkan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kalangan oknum penguasa. Beredarnya informasi tentang pelaku korupsi ditampilkan di media televisi, media online dan cetak secara terang-terangan tanpa ada rahasia dan malu ditonton jutaan masyarakat dunia.
Berangkat dari perspektif ini, penulis menilai, orang-orang yang melakukan korupsi mulai kalangan pejabat paling rendah hingga tinggi, politikus, pegawai negeri, bahkan dari kalangan para artis disebabkan faktor tuntutan kebutuhan ekonomi dengan tujuan memperkaya diri dan keluarga, meskipun mereka sadar memiliki implikasi negatif.
Secara umum pengaruh terbesar korupsi adalah kerugian keuangan negara yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat secara umum. Di mana masyarakat akan kehilangan alokasi dana bantuan sosial dari pemerintah. Implikasi negatif lainnya terjadinya ketimbangan sosial yang kaya tetap kaya dan rakyat kecil yang hidup susah semakin miskin. Masifnya praktek korupsi menjadi bagian penghabat pertumbuhan pembangunan di segala aspek.
Menurut hemat penulis, faktor-faktor menyebabkan korupsi itu terjadi diantaranya, adanya peluang dan kesempatan (kekuasaan), tingginya kebutuhan yang tidak sebanding dengan penghasilan.
Pemerintah adalah orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang untuk memimpin serta mengatur dalam suatu pemerintahan. Korupsi saat ini berkaitan erat dengan perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai pemerintahan yang secara tidak wajar dan tidak legal berusaha memperkaya diri dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan rakyat kepada mereka.




















































