Kepala PKUB Kemenag RI Harap Mimika Bisa Meraih ‘Kota Toleransi’ Tetinggi di Indonesia
Timika,papuglobalnews.com – Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI Prof. Dr. M. Abid Abdushomat mengharapkan Mimika bisa meraih ‘Kota Toleransi’ tertinggi di Indonesia. Karena sampai saat ini predikat ‘Kota Tertoleransi’ tertinggi masih dipegang oleh Kabupaten Kerawang.
“Melaui acara-acara semacam ini Mimika segera mengambil alih menjadi Kota Harmoni dan Toleransi tertinggi secara Nasional,” kata Abid di hadapan Bupati Johannes Rettob dan seluruh peserta dalam sosialisasi Harmonisasi Kerukunan Umat Berama dan Doa Lintas Agama.
Sosialisasi ini berlangsung di salah satu hotel di Timika diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mimika pada Rabu 30 April 2025.
Menurutnya, dengan bukti-bukti regulasi pemerintah dalam mewujudkan toleransi dan kerukunan. Makan tanggung jawab rawat kerukunan menjadi tugas kita bersama waga Indonesia tanpa kecuali,” ungkapnya.
Ia memastikan hidup tanpa ada kerukunan dan kedamaian pemerintah sulit membangun, investor juga tidak berani menanamkan modalnya karena situasi keamanan tidak menjamin.
Abid mengungkapkan aura kebersamaan kerukunan antarumat beragama di Mimika sangat luar biasa tercermin harmoni. Hal in menunjukan Mimika menjadi salah satu kabupaten yang akan mendapat reward Mimika Harmoni.
“Indikatornya atau ukuran sangat jelas bagaimana perhatian pemerintah terhadap kerukunan umat beragamanya sangat baik. Saya sudah lihat langsung di lapangan saat ini, ternyata benar-benar ada, tidak hanya sebatas mendengar cerita-cerita,” jelasnya.
Dengan dasar ini katanya, usulan Forum Kerukunan Umat Beragma (FKUB) Kabupaten Mimika agar PKUB Kemenag RI memberikan reward Harmoni dan Toleransi untuk Bupati Mimika Johannes Rettob sangat tepat mendapatkan.
Namun demikian, ia berharap pemerintah harus mempersiapkan beberapa kriteria supaya memenuhi beberapa indikator atau syarat sehingga pada saat tim datang melakukan penilaian Mimika sudah siap dan memenuhi kriteria tersebut.
Selain mendukung penuh rencana Pemerintah Kabupaten Mimika membangun tugu Mimika Harmoni, ia mengapresiasi pemerintah yang memberikan perhatian sangat baik dengan membuka ruang untuk bertemu dan berdiskusi seperti ini.
“Ruang perjumpaan harus perlu dilakukan secara terus menerus. Kita berhasil kalau semua umat dekat dengan ajaran agamanya masing-masing,” pesannya.
Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah sebarkan kedamaian dan kasih sayang. Karena damai dan kasih sayang merupakan inti dari semua ajaran agama apapun. Beragama harus berdampak positif untuk masyarakat lintas agama, suku, budaya dan bahasa.
Ia mengajak semua pihak mendoakan Mimika dalam penilaian nanti masuk sebagai kota harmoni di Papua.
Ketua FKUB Mimika, Jeffrey C Hutagalung dalam sambutan menjelaskan, harmonisasi kerukunan umat beragama yang dilaksanakan menjadi pengenjawantahan FKUB dan sinkronisasi program PKUB dan Pemerintah Daerah, sebagai upaya memperkenalkan, penguatan sekaligus menyebarluaskan nilai-nilai kerukunan dan harmoni umat beragama untuk menyongsong Mimika Kota Harmoni.
Terselanggaranya kegiatan ini merupakan rangkaian acara FKUB Mimika, yang sebelumnya telah dilaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan dan doa lintas agama di Kwamki Narama.
Jeffrey menyebutkan setelah acara ini agenda selanjutnya mengadakan doa bersama lintas agama di Agimuga, Kokonao dan Mimika Timur.
Semua kegiatan ini diselenggarakan bertujuan merajut kebersamaan dan mengokohkan nilai-nilai harmoni antar umat beragama dalam meningkatkan spritual dan ideologi Pancasila.
Acara ini juga menjadi bagian dari semangat bersama sekaligus menjalankan amanat Bupati sendiri melalui FKUB. Ini menjadi suatu hal prioritas bagaimana menjadikan Mimika Kota Harmoni dan menjalankan amanat Ekoteologi berupa penanaman satu juta pohon matoa. **