Timika,Koranpapua.id – Ribuan umat dedominasi gereja-gereja di Kabupaten Mimika mengikuti perayaan misa syukur pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob dan Emanuel Kemong dengan penuh khikmat.

Misa mulai pukul 16.00 WIT di Gereja Katedral Tiga Raja pada Sabtu 29 Maret 2025 dipimpin yang mulia Mgr Seno Inno Ngutra, Uskup Keuskupan Amboina didampingan para imam.

Di momen penuh syukur itu, Bupati dan Wakil Bupati Mimika memanjatkan doa secara khusus di hadapab Arca Bunda Maria dan diberkati oleh Uskup dan para imam.

”MTQ

Uskup Ngutra mengawali kotbahnya menyampaikan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mimika tanggal 25 Maret 2025 di Nabire bertepatan dengan Perayaan Maria Menerima kabar Suka Cita dari Malaikat Gabriel.

Pemilihan tanggal pelantikan bertepatan dengan hari bersejarah dalam Gereka Katolik mungkin sebuah kebetulan. Namun dilihat dengan situasi Mimika saat ini menjadi kabar suka cita bagi masyarakat Mimika.

Karena Tuhan telah memilih keduanya untuk menjadi pemimpin bukan sekedar menjadi Bupati dan Wakil Bupati melainkan untuk sebagai pelayan masyarakat.

Uskup Ngutra membawakan kisah Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan. Nelson dipenjara selama 25 tahun karena membela nasib rakyat. Dalam menjalani masa tahanan di penjara ketika Nelson merasa haus, ia meminta air. Namun seorang sipir penjara memberikannya air kencing.

Setelah 25 tahun berlalu bebas dari penjara, Nelson Mandela mengikuti pemilihan dan terpilih sebagai presiden. Hal pertama yang Nelson Mandela lakukan menyuruh para ajudannya memanggil sang sipir yang memberikannya air kecing saat di penjara.

Setelah sipir tersebut bertemu dengan Nelson Mandela, Nelson menyampaikan ia rela mengampuninya. Nelson Mandela tidak berbicara tentang kesalahan sipir tersebut. Melainkan memberikan pengampunan agar sipir merasa terangkat martabatnya.

Dengan kisah ini Uskup Ngutra berharap, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong dapat belajar untuk memberikan pengampunan. Melalui kisah inspirasi ini yang mengubah seseorang bukan balas dedam melainkan pengampunan. Lewat pengampunan bisa memberikan perubahan bagi orang lain. Mengampuni memang selalu menyakitkan tetapi ada kelegahan hati untuk memulai melakukan pelayanan.

Uskup Ngutra menceritakan Presiden Sinegal Bassirou Diomaye Faye. Dalam pidato pertama setelah terpilih menjadi presiden ia mengatakan kepada semua masyarakat terutama pegawai negeri yang akan bekerja bersamanya. Ia menyampaikan di setiap kantor jangan memasang fotonya, karena dirinya bukan dewa untuk dipuji dan dipuja, tetapi pajanglah foto keluargamu masing-masing.
Mendengar pernyataan itu semua pada kaget.

Dengan memajang foto keluarga, pandanglah foto anak-anakmu itu dan bertanyalah kepada dirimu sendiri pantaskah masih sebagai seorang ayah dan mama jika suatu waktu melakukan korupsi.

Menurur Uskup Ngutra, lewat kisah ini anak-anak di daerah ini sebagai generasi masa depan akan menilai bahwa para pemimpin di Mimika merupakan orang yang jujur, berakal, bermartabat, berlaku adil bagi masyarakat, bukan yang korup.

Kisah lain Romeny Kambuaya, pemain Timnas Indonesia asal Papua. Pada pertandingan Timnas Indonesia berhadapan dengan Bahrain putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Tim Garuda di Gelora Bungkarno pada 25 Maret 2025.

Romeny baru 15 menit mesuk sebagai pemain pengganti memberikan yang terbaik bagi bangsa ini lewat permainannya. Ia tidak hanya memakai seragam Timnas Garuda Indonesia sebagai kebanggaan, tetapi putra Papua ini membuat seragam yang dipakainya menjadi lebih berarti. Ia mengangkat harkat dan martabat bangsa ini melalui sepakbola.

Dengan kisah ini, Uskup Ngutra berharap Johannes Rettob dan Emanuel Kemong memakai pakaian putih pada saat pelantikan bukan untuk bergaya melainkan dipakai harus kotor ketika turun melayani masyarakat.

Melalui misa syukur ini, Uskup Ngutra berharap seorang pemimpin harus menjadi seperti air. Air yang dapat memuaskan dahaga masyarakat, air yang dapat memberikan kesegaran dan air yang dapat membersihkan. Karena sesuai filosinya air itu jernih. Sebab air yang kotor tidak mampu membersihkan sesuatu yang kotor.

Bupati dan Wakil Bupati Mimika harus membersihkan diri dari kecenderungan dan korupsi hanya untuk kepentingan keluarga sendiri.
Sebagai pemimpin yang sudah terpilih dalam bekerja mengabdikan diri seutuhnya bagi semua masyarakat siapapun orangnya yang ada di Mimika.

“Air selalu mengalir dari atas ke bawah. Kebesaran seorang pemimpin adalah kerendahan hatinya bukan kesombongan, bukan keangkuhan,” pesannya.

Permukaan air selalu rata dan tenang kecuali ada angin atau digerakan oleh orang sehingga terjadi bergerak atau gelombang. Permukaan air tidak miring, sehingga sebagai pemimpin dalam pelayanan jangan miring tetapi menjadi pemimpin yang netral bagi semua orang di Mimika. Sebagai pemimpin harus mengayomi, memberikan inspirasi kepada orang lain.

Kepada Johannes Rettob daj Emanuel Kemong sebagai anak-anak Tuhan, dalam memimpin harus mencontohi gaya kepemimpinan Yesus yang memberikan teladan, rela melayani, memberikan rasa aman untuk masyarakat. **