Tetapi, Yulius mengakui tingkat inflasi pada komoditi beras sejauh ini masih tinggi. Sehingga untuk menekan harga, DKP telah melakukan berbagai upaya misalnya penjualan komoditi sampai di rumah-rumah warga, menyiapkan Toko Tani Indonesia di SP2 dan membuka agen penjualan beras di setiap perumahan warga.

“Jika ada warga di setiap kompleks perumahan memiliki kios atau tempat usaha ingin berjualan beras bisa mengurus surat rekomendasi dari DKP. Berdasarkan rekomendasi itu langsung membeli beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Bulog dengan harga standar untuk dijual kembali sepanjang tidak bermain harga,” jelas Yulius kepada papuaglobalnews.con di tempat GPM.

Terkait hal itu, Yulius menyebutkan hingga kini sudah ada 20 orang yang mengurus rekomendasi di DKP untuk membeli beras SPHP di Bulog.

Menurutnya, dengan kehadiran kios di perumahan warga menjadi salah satu solusi selain mendekatkan pelayanan kepada masyarakat karena tidak perlu berangkat jauh membeli beras juga mendapatkan beras dengan harga terjangkau.

Dalam GPM di Inauga, Yulius mengakui mengalami kekurangan persediaan telur ayam ras hanya 100 rak. Kekurangan ini terjadi mengingat sebagian telur dari peternak banyak sudah dipakai oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam program serupa. **

Berikut daftar harga dalam GPM:

  1. Beras Premium 1 kg : Rp 18.000
  2. Beras SPHP 1 kg : Rp 12.500
  3. Minyak Goreng 1 liter : Rp 18.000
  4. Tepung Terigu 1 kg : Rp 12.000
  5. Gula Pasir 1 kg : Rp 18.000
  6. Telur Ayam 1 rak : Rp 70.000
  7. Cabai Rawit Merah 1/4 kg : Rp 20.000
  8. Cabai Keriting 1/4 kg : Rp 20.000
  9. Bawang Merah 1/4 kg : Rp 20.000
  10. Bawang Putih 1/4 kg : Rp 20.000
  11. Bawang Bombay 1/4 kg : Rp 15.000
  12. Tomat 1/2 kg : Rp 10.000
  13. Wortel 1/2 kg : Rp 10.000
  14. Kentang 1/2 kg : Rp 10.000
  15. Kol 1/2 kg : Rp 10.000
  16. Kopi Senang 50 gr renteng : Rp 9.000
  17. Kopi Sidomuncul 65 gr pcs : Rp 15.000
  18. Teh Sariwangi 25 pcs : Rp 13.000
  19. Teh Tong Tji 30 pcs : Rp 12.000