Ratusan Warga Kelurahan Inauga ‘Serbu’ Pangan Murah
Timika,papuaglobalnews.com – Kendalikan harga komoditas di pasaran, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Mimika Papua Tengah mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kelurahan Inauga Distrik Wania pada Jumat 12 September 2025.
Operasi pasar murah berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Inauga mendapat sambutan dari warga. Setelah dibuka secara resmi oleh Pj. Sekda Mimika Abraham Y. Kateyau langsung ‘diserbu’ oleh ratusan warga mayoritas ibu-ibu yang sudah datang antrean sejak pagi. Demi menjaga ketertiban setiap warga yang akan berbelanja sesuai kebutuhan baris berjejeran.
Yulius Koga, Kepala DKP Mimika mengemukakan Operasi Pasar Gerakan Pangan Murah ini merupakan kegiatan rutin dilakukan pemerintah bekerjasama dengan distributor dilaksanakan dua kali dalam sebulan secara bergilir dengan harga terjangkau atau subsidi.
Yulius menegaskan tujuan dari Gerakan Pangan Murah (GPM) supaya menekan inflasi yang terjadi di pasaran.
Ia mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika Bulan Agustus 2025, inflasi Mimika mengalami turun menjadi 2,08 persen dari sebelumnya tiga koma lebih.
Melalui GPM ini pemerintah terus berupaya mempertahankan inflasi tersebut atau menekan semakin turun.
Namun, Yulius mengungkapkan terjadinya inflasi bukan diukur oleh satu jenis komoditas saja melainkan banyak jenis. Khusus untuk kelompok ketahanan pangan sebut, Yulius sudah berada dalam level nol dan ini membuktikan operasi pasar murah selama ini berhasil.
Tetapi, Yulius mengakui tingkat inflasi pada komoditi beras sejauh ini masih tinggi. Sehingga untuk menekan harga, DKP telah melakukan berbagai upaya misalnya penjualan komoditi sampai di rumah-rumah warga, menyiapkan Toko Tani Indonesia di SP2 dan membuka agen penjualan beras di setiap perumahan warga.
“Jika ada warga di setiap kompleks perumahan memiliki kios atau tempat usaha ingin berjualan beras bisa mengurus surat rekomendasi dari DKP. Berdasarkan rekomendasi itu langsung membeli beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Bulog dengan harga standar untuk dijual kembali sepanjang tidak bermain harga,” jelas Yulius kepada papuaglobalnews.con di tempat GPM.
Terkait hal itu, Yulius menyebutkan hingga kini sudah ada 20 orang yang mengurus rekomendasi di DKP untuk membeli beras SPHP di Bulog.
Menurutnya, dengan kehadiran kios di perumahan warga menjadi salah satu solusi selain mendekatkan pelayanan kepada masyarakat karena tidak perlu berangkat jauh membeli beras juga mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Dalam GPM di Inauga, Yulius mengakui mengalami kekurangan persediaan telur ayam ras hanya 100 rak. Kekurangan ini terjadi mengingat sebagian telur dari peternak banyak sudah dipakai oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam program serupa. **
Berikut daftar harga dalam GPM:
- Beras Premium 1 kg : Rp 18.000
- Beras SPHP 1 kg : Rp 12.500
- Minyak Goreng 1 liter : Rp 18.000
- Tepung Terigu 1 kg : Rp 12.000
- Gula Pasir 1 kg : Rp 18.000
- Telur Ayam 1 rak : Rp 70.000
- Cabai Rawit Merah 1/4 kg : Rp 20.000
- Cabai Keriting 1/4 kg : Rp 20.000
- Bawang Merah 1/4 kg : Rp 20.000
- Bawang Putih 1/4 kg : Rp 20.000
- Bawang Bombay 1/4 kg : Rp 15.000
- Tomat 1/2 kg : Rp 10.000
- Wortel 1/2 kg : Rp 10.000
- Kentang 1/2 kg : Rp 10.000
- Kol 1/2 kg : Rp 10.000
- Kopi Senang 50 gr renteng : Rp 9.000
- Kopi Sidomuncul 65 gr pcs : Rp 15.000
- Teh Sariwangi 25 pcs : Rp 13.000
- Teh Tong Tji 30 pcs : Rp 12.000

































