JEMAAT Gereja Kingmi di Tanah Papua Pos Pelayanan Injil (PI) Ninmin Nduga di Jalur Tiga, Kelurahan Kamoro Jaya SP1, Distrik Wania Kabupaten Mimika Papua Tengah merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 62 Injil Masuk Daerah Nduga, Jumat 31 Oktober 2025.

Perayaan ini diisi dengan tradisi bakar batu, menampilkan fragmen kisah awal mula misionaris masuk membaptis masyarakat Nduga, pemotongan kue ulang tahun dan penyerahan buku ‘Terang Injil di Tanah Nduga’ kepada perwakilan 12 Gereja Suku Nduga di Timika oleh Pdt. Barnabas Gwijangge sebagai saksi hidup dan  Gembala Pos PI Ninmin.

Perayaan Injil Masuk Daerah Nduga ini mengusung tema utama “Terang Injil di Tanah Nduga’ dan sub tema “Melalui HUT Injil Masuk Daerah Nduga, Tanggal 31 Oktober 1963, Marilah Kita Bergandengan Tangan, Berdampak Untuk Menjaga Terang Injil Yesus Kristus di Tengah Tantangan Zaman Modern” (Nats Yohanes 8:12 & Yohanes 9:15).

”SADAR

Berikut rangkaian foto momen perayaan syukuran HUT ke 6 2 Injil Masuk Daerah Nduga di Timika yang diabadikan papuaglobalnews.com:

1 14
Pelayan perempuan membawakan potongan daging babi bakar batu untuk diserahkan kepada jemaat yang hadir.

2 10

Pdt. Barnabas Gwijangge sebagai saksi hidup pewartaan Injil masuk daerah Nduga menyerahkan Buku Terang Injil Masuk Daerah Nduga kepada 12 Gereja Nduga di Timika.

4 5
Pdt. Barnabas Gwijangge menyerahkan Buku Terang Injil Masuk Daerah Nduga kepada Pdt. Boy Lokmbere.

3 7Jemaat Gereja Kingmi di Tanah Papua Pos PI Ninmin Nduga di SP1 mengikuti ibadah syukuran.

9 2Pemuda dan pemudi Pos PI Ninmin Nduga SP1 membawakan lagu pujian dalam bahasa Nduga.

7 3Putra-putri Nduga membawakan fragmen awal mula injil masuk daerah Nduga.

11 1
Pdt. Deteminus Beanal dan Pdt. Boy Lokmbere mengikuti ibadah syukur bersama jemaat.

12 1Pdt. Deteminus Beanal memimpin doa pembukaan ibadah syukur.

13 1Jemaat Pos PI Ninmin Nduga SP1 mengikuti ibadah syukur dengan khusuk.

18 1
Suasana anak-anak muda menari sambil memegang kayu untuk menjepit batu panas dalam upacara bakar batu.

20 1Dengan penuh semangat kaum muda memindahkan batu panas mengunakan jepitan kayu untuk dimasukan dalam lubang yang sudah disiapkan.