Dapur masak makanan tersebut di siapkan Dinas Ketahanan Pangan, dengan tim masak melibatkan tenaga gizi Dinkes, ibu-ibu kelompok binaan Dinas Ketahanan Pangan dan guru dari kedua sekolah tersebut.

“Jadi kita masak sejak awal sudah diawasi dari tenaga kesehatan dan guru-guru,” jelasnya.

Ia mengatakan tahun 2026 mendatang program ini dialihkan untuk ibu hamil dan balita di kampung-kampung, dengan alasan sekolah sudah  mendapat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Pemerintah Pusat.

“Kita buat program ini sebelum pemerintah turunkan MBG. Sekarang sudah ada program itu, maka kita alihkan ke ibu hamil dan balita di kampung-kampung,” jelasnya.

Pemberian makan bergizi untuk ibu hamil dan balita, Dinas Ketahanan Pangan tetap menggandeng Dinkes dan kader Posyandu yang bertugas memasak untuk dibagikan kepada mereka. **