Sementara peserta yang belum memperoleh juara, ia berpesan tidak berkecil hati karena telah menjadi yang terbaik untuk semua.

Ia berharap setelah pesta ini berakhir, peserta tetap membawa pulang semangat Pesparani di paroki dan Komunitas Umat Basis (KUB)nya masing-masing.

“Mari kita terus membangun gereja yang hidup, gereja yang bersuara dan gereja yang menjadi terang untuk masyarakat Papua Tengah,” ajaknya.

Diakhir membacakan sambutan Gubernur Meki, Marthen Ukago mengungkapkan suara yang ditampilkan oleh peserta dari masing-masing mengibaratkan sebuah pohon yang kokoh dan bagi pemenang melambangkan bunga yang mekar siap dijual ke tingkat nasional.  **