Nabire dan Mimika, Dua Kabupaten dengan Kawasan Hutan Terluas di Papua Tengah
Timika,papuaglobalnews.com – Yan Richard Pugu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perumahan Papua Tengah mengemukakan dari 6,7 juta hektar kawasan hutan di Papua Tengah, Nabire dan Mimika merupakan dua kabupaten yang memiliki jumlah kawasan hutan terbesar dari enam kabupaten lainnya.
Yan sampaikan hal ini dalam sambutan pada pelantikan Pengurus Himpunan Pengusaha Kayu Lokal (HIPKAL) Kabupaten Mimika periode 2025-2030 di salah satu hotel di Timika, Senin 20 Oktober 2025.
Ia mengatakan, sebelum adanya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022 tentang pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Tengah kewenangan pengelolaan kawasan hutan termasuk pelantikan HIPKAL oleh Pemerintah Pronvinsi Papua.
Namun, setelah Papua Tengah menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) sendiri dengan delapan kabupaten termasuk Mimika dan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2022 tentang pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), salah satunya Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Papua Tengah, sehingga kewenangan itu berada di Provinsi Papua Tengah.
Salah satu tugas dan fungsi (Tupoksi) yaitu pengelolaan hutan termasuk di dalamnya mewadahi organisasi HIPKAL atau komunitas yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan penunjang tugas dan fungsi tersebut.
Ia menjelaskan dengan dasar UU Nomor 15 tahun 2022 itu maka dalam pelaksanaannya berkaitan dengan masyarakat dan atau komunitas atau organisasi yang akan membantu mendukung pelaksanaan tugas dalam pengelolaan hutan, kini sementara menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Papua Tengah. Di dalamnya mengatur mengenai kegiatan dari sisi pemanfaatan kawasan hutan.
Dikatakan, secara umum kegiatan pengolahan hutan baik dari sisi perencanaan sampai dengan pemanfaatan semua diatur dalam aturan perundang-undangan sangat detail.
Dengan demikian, kata Yan, pengusaha kayu lokal ini akan menjadi bagian di dalam rantai pemanfaatan hasil hutan kayu di Kabupaten Mimika.
Ia juga menitipkan dua pesan penting kepada pengurus HIPKAL Mimika:
Pertama, Pengurus perlu berkoordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) untuk mengurus legalitas yang lebih detail.
Kedua, Semangat pembangunan melibatkan Orang Asli Papua, sehingga kehadiran HIPKAL memberi rasa berbeda dalam hal membuka lapangan kerja untuk masyarakat OAP di Mimika, sehingga memberi azas manfaat perubahan pendapatan.
“Saya kira ini menjadi hal penting, karena kita sama-sama bertugas baik pemerintah maupun wakil rakyat, kita semua lagi sementara dipercayakan untuk mendorong agar Orang Asli Papua di Papua ini bisa menikmati pembangunan yang dilaksanakan,” pesannya.
Perlu diketahu berdasarkan data, hutan terluas di Kabupaten Mimika adalah hutan produksi berada di Distrik Mimika Barat. Distrik Tembagapura memiliki hutan lindung dan hutan Area Penggunaan Lainnya (APL) yang terluas dibandingkan dengan distrik lainnya. Kawasan hutan Kabupaten Mimika seluas 2.084.790 hektar dan memberikan kontribusi sebesar 17,51 persen terhadap PDRB Kabupaten Mimika. Sedangkan Kabupaten Nabire dengan luas kawasan hutan 1.119.618.,93 hektar. **

































