Kepala PKUB Kemenag RI: Kita Ingin Indonesia Jadi Destinasi Kerukunan Umat Beragama di Dunia
Timika,papuaglobalnews.com – “Kita ingin Bangsa Indonesia sebagai rujukan destinasi kerukunan umat beragama di dunia. Tidak ada bangsa lain serukun Indonesia. Indonesia kaya akan sumber daya alam sehingga butuh kedamaian agar bisa dikelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat”
Demikian penegasakan ini dilontarkan Prof. Dr. Muhammad Abid Abdushomat, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI dalam sosialisasi Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama dan Doa Lintas Agama yang diselengarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mimika di salah satu hotel di Timika, Rabu 30 April 2025.
Acara yang dihadiri Bupati Mimika Johannes Rettob itu, Abid menyampaikan dalam PKUB Kemenag RI mempunyai tiga pendekatan dalam mewujudkan kerukunan yakni hargai keberagaman, membuka ruang dialog dan harmoni ego.
Menurutnya, keberagaman memperkuat perbedaan dalam merawat persatuan bukan untuk perpecahan. Melalui ruang dialog antarumat beragama secara intens menjadi kunci utama dalam meredam setiap isu atau gejolak yang muncul dari luar untuk memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Sebab ketika ada isu tersebut mudah diselesaikan karena tokoh-tokohnya sudah saling mengenal. Dan dengan pendekatan harmoni ego, karena Indonesia berideologi Pancasila yang dapat mengikat perbedaan dengan Bhineka Tinggal Ika.
Menghadapi setiap persoalan agama yang muncul akibat miskomunikasi, ia sangat menganjurkan harus mengoptimalkan peran FKUB menjadi jembatan dalam menyelesaikan akar permasalahannya, bukan membiarkan viral untuk membesar-besarkan dengan informasi yang tidak benar. Langkah ini penting dilakukan dalam merawat NKRI.
Semua ini dilakukan sesuai dengan delapan program prioriitas Kemenag RI, meliputi: (1) Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan; (2) Penguatan Ekoteologi; (3) Layanan Keagamaan Berdampak; (4) Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi; (5) Pemberdayaan Pesantren; (6) Pemberdayaan Ekonomi Umat; (7) Sukses Haji; dan (8) Digitalisasi Tata Kelola. **