Jeffrey menjelaskan penghargaan harmoni award yang diterima murni diberikan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama RI bukan oleh Bupati atau Gubernur seperti yang disampaikan oleh sebagian orang selama ini.

Jeffrey mengisahkan pada Maret 2025, Bupati memerintahkan dirinya untuk mengurus mengikuti lomba dengan syaratnya sangat berat karena menghadapi peserta hampir 500 kota/kabupaten di Indonesia.

Namun, ia bersyukur berkat kerja keras serta dukungan masyarakat, Mimika dan FKUB mampu meraih juara dengan menggeser kabupaten yang setiap tahun menerima.

Dalam KKR tahun 2025 ini, Jefffey melihat ada tiga aspek penting. Pertama ibadah atau spritualitas. Hubungan antar sesama manusia lintas keyakinan dan Tuhan berjalan baik dalam menghayati nilai-nilai teologis menjadi sangat berkualitas. Kedua nilai ekologi didalamnya berbicara mengenai situasi Kamtibmas. FKUB saat ini dalam bekerja bukan lagi menerapkan sistem verfikasi dan validasi tetapi dengan prinsip visitasi dan kolaborasi untuk mewujud nilai-nilai kerbersamaan sesuai cita-cita bersama hidup rukun, damai dan harmonis.

Selain itu, FKUB juga mengayomi nilai-nilai budaya masyarakat setempat dan kearifan lokal karena hal ini tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Agama bisa masuk di setiap lini kehidupan sepanjang menjadi saksi  bukan menjadi alat politik.

Sementara Yan Selamat Purba, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Mimika dalam sambutan mengungkapkan, Mimika sebagai rumah kita bersama merupakan kabupaten yang majemuk memiliki beragam suku, agama, bahasa dan budaya bukan sekadar identitas melainkan harus terus dijaga dan dirawat baik secara bersama.

Melalui KKR dan doa lintas agama menghantar semua masyarakat Mimika yang semakin rukun, damai dan harmoni.

Purba juga memberikan apresiasi kepada FKUB Mimika yang telah banyak berperan menjadi jembatan dalam merajut kebersamaan umat beragama. Pelaksanaan KKR dan doa bersama yang dilakukan mencerminkan nilai-nilai semangat persaudaraan, mengembangkan toleransi sekaligus mempertegas Mimika sebagai gerbang natal menuju Mimika damai, rukun dan harmoni.

Ia juga menegaskan harmoni award yang diterima bukan sekadar penghargaan melainkan simbol komitmen semua pihak  untuk terus memelihara dan menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat yang majemuk. Juga menjadi motivasi kuat bagi seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan suasana aman, damai serta penuh persaudaraan. **