Timika,papuaglobalnews.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika sukses melaksanakanKerukunan (KKR) berlangsung di Tongkonan, Senin malam 1 Desembere 2025. KKR dirangkai doa bersama lintas agama atas penghargaan Harmoni Award oleh Kementerian Agama RI kepada Pemerintah Daerah dan FKUB Mimika dengan tema besar “Beati pacifici: quoniam filii Dei vocabuntur – Berbahagialah orang yang membawa damai” (Matius 5:9) serta mengusung misi ‘Gerbang Natal menuju Mimika Aman, Rukun, Damai dan Harmoni’ dipimpin Pdt. MPA Mauri, ST.h, Ketua PGGP.

Pdt. Mauri dalam pesan firman Tuhan mengungkapkan tahun ini bertepatan dengan tanggal 1 Desember biasanya orang membuat acara lain namun FKUB Mimika mengisinya dengan KKR.

“Semua umat berkumpul dalam KKR ini karena Yesus sayang ko, sayang sa dan sayang kita semua. Kita tidak bisa sangkal mujizat yang besar Tuhan berikan kepada manusia, terutama Pemerintah Daerah dan FKUB Mimika dalam wujud penghargaan harmoni award,” ujarnya.

Pdt. yang sudah berusia 69 tahun ini memberikan peneguhan iman bahwa lewat KKR harus berjanji mulai rajin untuk Tuhan. Dan berbahagialan orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Pdt. Mauri menjelaskan kata Berbahagialah artinya mengandung suatu makna suasana hati penuh suka cita bukan kebencian, iri hati dan dengki.

“Saudara datang karena ada damai. Bagaimana kita balas kebaikan-Nya adalah lewat kebajikan-Nya. Semua orang boleh datang dengan dirinya sendiri tetapi Allah itu maha besar. Jangan hidup penuh benci karena Allah kita Allah yang pembawa damai dan penuh cinta,”
pesannya.

Ia mengingatkan sebagai anak Allah yang dulunya hidup  banyak berbuat salah namun sekarang harus membuka hati dan mata untuk berubah. Perhatikan orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan.

Pdt. Mauri juga mengajak semua umat beragama di Mimika harus bersatu, membangun kolaborasi tanpa ada perbedaan, saling menolong satu dengan yang lain dalam mengangkat panji Kristus.

Sementara kepada FKUB, ia berpesan sebagai rumah besar umat beragama dalam melayani harus berbagi sesuai hirarkinya masing-masing. Karena dalam Tuhan semua bersaudara sekarang dan selama-lamanya.

Sementara Jeffrey C. Hutagalung, Ketua FKUB Mimika dalam sambutan menyampaikan sesungguhnya acara KKR ini berlangsung pada November namun bertepatan dengan visitasi tim penilai harmoni award terpaksa ditunda hingga hari ini baru dilaksanakan bersamaan dengan momen suka cita penghargaan hormoni award untuk Pemerintah Daerah dan FKUB Mimika.

Jeffrey menjelaskan penghargaan harmoni award yang diterima murni diberikan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama RI bukan oleh Bupati atau Gubernur seperti yang disampaikan oleh sebagian orang selama ini.

Jeffrey mengisahkan pada Maret 2025, Bupati memerintahkan dirinya untuk mengurus mengikuti lomba dengan syaratnya sangat berat karena menghadapi peserta hampir 500 kota/kabupaten di Indonesia.

Namun, ia bersyukur berkat kerja keras serta dukungan masyarakat, Mimika dan FKUB mampu meraih juara dengan menggeser kabupaten yang setiap tahun menerima.

Dalam KKR tahun 2025 ini, Jefffey melihat ada tiga aspek penting. Pertama ibadah atau spritualitas. Hubungan antar sesama manusia lintas keyakinan dan Tuhan berjalan baik dalam menghayati nilai-nilai teologis menjadi sangat berkualitas. Kedua nilai ekologi didalamnya berbicara mengenai situasi Kamtibmas. FKUB saat ini dalam bekerja bukan lagi menerapkan sistem verfikasi dan validasi tetapi dengan prinsip visitasi dan kolaborasi untuk mewujud nilai-nilai kerbersamaan sesuai cita-cita bersama hidup rukun, damai dan harmonis.

Selain itu, FKUB juga mengayomi nilai-nilai budaya masyarakat setempat dan kearifan lokal karena hal ini tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Agama bisa masuk di setiap lini kehidupan sepanjang menjadi saksi  bukan menjadi alat politik.

Sementara Yan Selamat Purba, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Mimika dalam sambutan mengungkapkan, Mimika sebagai rumah kita bersama merupakan kabupaten yang majemuk memiliki beragam suku, agama, bahasa dan budaya bukan sekadar identitas melainkan harus terus dijaga dan dirawat baik secara bersama.

Melalui KKR dan doa lintas agama menghantar semua masyarakat Mimika yang semakin rukun, damai dan harmoni.

Purba juga memberikan apresiasi kepada FKUB Mimika yang telah banyak berperan menjadi jembatan dalam merajut kebersamaan umat beragama. Pelaksanaan KKR dan doa bersama yang dilakukan mencerminkan nilai-nilai semangat persaudaraan, mengembangkan toleransi sekaligus mempertegas Mimika sebagai gerbang natal menuju Mimika damai, rukun dan harmoni.

Ia juga menegaskan harmoni award yang diterima bukan sekadar penghargaan melainkan simbol komitmen semua pihak  untuk terus memelihara dan menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat yang majemuk. Juga menjadi motivasi kuat bagi seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan suasana aman, damai serta penuh persaudaraan. **