Bupati Mimika Dorong Pengembang Bangun Perumahan Berkualitas dengan Harga Terjangkau
Timika,Koranpapua.id – Bupati Mimika Johanes Rettob mengajak sekaligus mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif terutama para pengembang membangun perumahan berkualitas dengan harga terjangkau. Rumah bukan sekadar bangunan fisik, melainkan kebutuhan dasar setiap warga yang menjadi fondasi bagi pembentukan keluarga yang bahagia, sehat, dan produktif.
Hal ini disampaikan Joh dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi pada sosialisasi Pengembangan Perumahan Baru dan Mekanisme Pembiayaan Perumahan yang dilakukan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Mimika, Rabu 21 Mei 2025.
Sosialisasi di salah satu hotel ini dihadiri Dominggus Robert Mayaut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR), Jeffri Deda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Mathius Sedan Kepala Distrik Wania, Willem Naa, Plt. DPKPP Mimika serta pimpinan BUMN (Bank).
John mengungkapkan sosialisasi ini sebagai bagian dari implementasi program pembangunan dan rehabilitasi korban bencana serta program relokasi di Kabupaten Mimika.
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Mimika memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Pemerintah lanjut John sangat menyadari masih ada kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah yang layak untuk masyarakat Mimika.
Dengan alasan itu, pemerintah menggagas program pengembangan perumahan baru yang dirancang untuk memenuhi berbagai segmen kebutuhan masyarakat, baik dari segi lokasi, ukuran, maupun keterjangkauan harga.
Program pengembangan perumahan baru ini akan menyediakan sekitar 1.500 unit rumah dalam berbagai tipe yang akan tersebar di beberapa lokasi strategis di Kabupaten Mimika.
Pembangunan ini tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga memperhatikan fasilitas pendukung seperti akses jalan, drainase, air bersih, listrik, serta fasilitas sosial dan umum.
Kepada lembaga pembiayaan, ia berharap dapat menyediakan skema kredit yang mudah diakses dan masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Sementara Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Papua I, Aleksander Simon Lopulalan melalui Kepala Seksi Wilayah II Yohanes Reinhold Rumbewas mengemukakan berdasarkan kebijakan dan program bantuan PSU berhubungan dengan Asta Cita dan RPJMN 2025-2029 pemerintah. Di dalamnya mencakup kebijakan bidang rumah umum dan komersial, kebijakan bantuan PSU perumahan, tata cara pengajuan usulan bantuan PSU pada Aplikasi Sibaru dan mekanisme pemilihan penyedia jasa (metode penunjukan langsung) dan persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Program ini sesuai visi bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 dengan delapan misi asta cita, 17 program prioritas dan delapan program hasil terbaik tercepat.
Dikatakan pemerintah akan membangun 3 juta rumah dengan sebarannya 1 juta rumah di perkotaan, 1 juta rumah di perdesaan dan 1 juta rumah di pesisir. Untuk Kabupaten Mimika masuk dalam kategori pedesaan.
Kemudian pembangunan atau renovasi yang skemanya pembiayaan oleh negara meliputi Rrusus, Rusun, BSPS, penanganan kumuh dengan skema pembiayaan APBD, Dana Desa, DAK dan RTLH Kemensos.
Sedangkan pembangunan oleh pengembang atau developer meliputi FLPP, SBN, sederhana Non FLPP, menengah, mewah, BI, dan investasi luar negeri.
Pembangunan secara swadaya meliputi swadaya masyarakat dan pembanbangunan secara gotong royong melalui CSR.
Ia mengungkapkan mantaat dari sektor perumahan adalah membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendukung pengurangan backlog, tumbuhnya kawasan ekonomi baru, potensi peningkatan pendapatan daerah melalui retribusi PBG, BPHT dan lain-lain. Lainnya, bertambahnya investasi di daerah dan mendukung penambahan aset Pemda khususnua di penyediaan PSU termasuk pemakaman. **