Timika, papuaglobalnews.com – Bonfasius Saleo, Plt. Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mimika mensosialisasikan Aplikasi Sistem Informasi Penyedia Kegiatan Fisik Bidang Cipta Karya DPUPR untuk Orang Asli Papua (OAP), Jumat 28 November 2025. Sosialisasi aplikasi tersebut dalam rangka Implementasi Aksi Perubahan mendukung pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III Tahun 2025 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua. Sosialisasi dan koordinasi ini melibatkan stakeholder, konsultan, pengusaha OrangAsli Papua  (OAP) dan Gapensi di salah satu hotel di Timika.

Sosialisasi Implementasi Aksi Perubahan mengusung tema “Optimalisasi Sistem Informasi dan Pendataan Penerima Orang Asli Papua (OAP) Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mimika”.

Bonfasius Saleo selaku former menjelaskan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan optimalisasi sistem informasi penyediaan bagi OAP melalui pendekatan bertahap dan terukur yang dirancang untuk memberikan dampak jangka pendek hingga jangka panjang. Pengembangan aplikasi berbasis web untuk jangka pendek berlaku ujicoba dua bulan dengan target November–Desember 2025. Jangka menengah enam bulan target ujicoba Januari 2026. Uji coba aplikasi dengan pengguna terbatas dilengkapi penyusunan buku panduan, evaluasi dan perbaikan sistem. Sementara jangka panjang  satu tahun target pelaksanaan Juni–September 2026, dengan implementasi penuh aplikasi web pengembangan versi Android.

Aplikasi yang dibuat ini terintegrasi dengan sistem nasional.

Bonfasius mengungkapkan berdasarkan analisis masalah prioritas masalah utama yang teridentifikasi adalah:

  1. Kurangnya Pemahaman Informasi Digital bagi Penyedia OAP.
  2. Masalah ini menjadi prioritas tertinggi dengan indikator sebagai berikut: Skor APKL: 20 (skor tertinggi dari seluruh masalah yang teridentifikasi).
  3. Skor USG: 18 (kombinasi tinggi dari aspek Urgensi, Keseriusan, dan Pertumbuhan).

Penyebab utama Sumber Daya Manusia (SDM) terbatas dan belum terlatih, belum menguasai teknologi digital dan infrastruktur TI kurang memadai.

Bonfasius menjelaskan proyek perubahan ini lebih fokus pada sistem yang akan dipakai oleh OAP dalam sistem informasi penyedia kegiatan fisik berhubungan dengan tender pada Bidang Cipta Karya DPUPR.

Bonfasius membuat sistem ini dengan alasan belajar dari pengalaman selama ini. Bahwa banyak perusahaan OAP dipakai oleh non OAP untuk mengikuti tender paket pekerjaan fisik baik di Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mimika maupun di OPD Teknis lain.

Ia meyakini dengan aplikasi yang dibuatnya akan memproteksi pengusaha OAP ketika mengikuti lelang di Bidang Cipta Karya.