Inilah Makna dan Pesan Perayaan Idul Adha 1446 H Disampaikan Tokoh Agama di Mimika
Timika,papuaglobalnews.com – Suasana suka cita di momen perayaan Idul Adha 1446 Hijriah dirasakan oleh umat muslim secara Nasional pada Jumat 6 Juni 2026.
Lalu apa makna dan pesan dari hari raya kurban ini bagi umat muslim dan semua umat beragama? Berikut pesan dan makna perayaan Idul Adha 1446 H yang disampaikan tokoh agama di Mimika, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah Ustad H. Amin AR, Pastor Gabriel Ngga, OFM dan Ketua FKUB Mimika Jeffrey C. Hutagalung.
Menurut Amin sebagai orang muslim sungguh merasakan suka cita setelah perayaan Idul Fitri 1446 Hijirah lalu kini boleh tiba merayakan hari kurban.
Tokoh muslim Mimika ini mengajak untuk jadikan Abraham sebagai bapak tidak hanya milik umat muslim tetapi bagi semua terutama saudara umat Kristiani.
“Abraham adalah bapak kita semua. Kita betul-betul menjadi satu keluarga, satu sahabat dan satu teman walaupun kita berbeda. Tapi bapak kita sama yaitu Ibrahim sebutan umat islam dan Abraham sebutan umat Kristiani,” tutur Amin, Jumat 6 Juni 2025.
Menurut Amin Bapak Abraham atau Ibrahim merupakan sosok toleransi yang sesungguhnya. Karena darinya menghadirkan dua anak terbaiknya. Ibrahim menghadirkan keturunan bagi umat islam dan Ibrahim juga menghadirkan Isak yang menjadi keturunan umat Kristiani.
Atas dasar kesamaan bapak ini, Amin mendorong umat muslim dan kristiani tetap merawat kebersamaan, persahabatan, persaudraan dan pertemanan antarumat beragama supaya dalam hidup penuh kerukunan.
Dalam perayaan Idul Adha atau hari kurban ujarnya, yang disembelih adalah hewan sapi atau kambing. Namun dibalik itu tersirat makna dan hakekatnya yang sungguh luar biasa dalam. Sebagai manusia beriman sebenarnya menyembelih sifat-sifat kebinataan dalam diri manusia terutama keserakahan, rakus, tamak, kesombongan, ego dan emosional. Sifat-sifat dasar inilah membuat orang-orang kecil tidak mendapatkan tempat atau kesempatan.
Dikatakan, orang-orang merasa hidupnya aman, tenang jika tidak ada sifat-sifat tersebut. Orang hidup tanpa intimidasi, kriminalisasi, dendam dan kebencian satu dengan yang lain.