Jakarta,papuaglobalnews.com – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti pertumbuhan ekonomi Pemerintah Provinsi Papua Tengah terburuk di Indonesia pada kuartal I-2025. Rendahnya penyerapan anggaran ini tidak sebanding dengan pendapatan asli daerahnya yang paling cepat terkumpul se Indonesia sampai dengan posisi Mei 2025.

Tito menyoroti hal ini pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Jakarta, Senin 26 Mei 2025.

Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi lokasi tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah mengalami minus 25,93 persen pada kuartal I-2025.

”MTQ

“Yang lebih menyedihkan dan pertanyaan besar kita ini minus 25,93%, padahal pendapatannya paling tinggi,” kritik Tito.

Tito mengatakan, total realisasi penerimaan asli daerah Papua Tengah per Mei telah mencapai 48,71%. Namun, belanja daerahnya menjadi yang terburuk di antara 38 provinsi di Indonesia, yakni baru terealisasi sebesar 9,11%.

Kondisi ini kata Tito menandakan, uang daerah Papua Tengah hanya tersimpan di bank, tidak dibelanjakan kepala daerahnya untuk mendorong ekonomi masyarakat.