Timika,papuaglobalnews.com – Selama tiga tahun terhitung 2025, 2026 dan 2027 mendatang, Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menangani proyek masalah kesehatan penurunan angka stunting di Kabupatan Mimika, Kabupaten Nabire wilayah Provinsi Papua Tengah dan Kabupaten Asmat wilayah Provinsi Papua Selatan.

Julia Christine Sagala, Senior Program Manager Project PASTI-Papua ditemui di Timika, 30 Januari 2025 menjelaskan proyek kesehatan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan PT Freeport Indonesia sebagai penyokong dana.

“PASTI-Papua merupakan suatu proyek yang didukung oleh Kementerian Kesehatan untuk penurunan kasus stunting dan juga akselerasi pencegahan dan peningkatan kesehatan di Kabupaten Mimika, Nabire dan Kabupaten Asmat,” jelasnya.

Julian menjelaskan pelatihan kepada 25 utusan masyarakat 10 kampung dan satu kelurahan di Mimika dan empat kampung dari Asmat adalah salah satu pendekatan yang dilakukan bagaimana agen perubahan lokal di Provinsi Papua boleh mengidentifikasi kasus stunting di kampung-kampung.

“Kami melakukan pendekatan ini karena kami melihat kasus stunting di masyarakat yang ada di kampung. Mereka jadi agen perubahan lokal yang memang berkomitmen untuk mempromosikan kesehatan terkait stunting dan berkomunikasi menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti sehingga bisa dipercaya oleh masyarakat,” kata Julian.

Ia berharap dengan adanya pelatihan ini mereka dapat memahami informasi yang benar tentang pentingnya pencegahan stunting sebagai kesetaraan gender. Dan sekembalinya mereka di kampung membantu untuk menyampaikan pesan-pesan kunci kepada masyarakat tentang mencegah stunting.

Selain itu, melalui pelatihan peningkatan kapasitas, mereka dapat melakukan advokasi dengan pemerintah kampung dan Pemerintah Kabupaten.
Karena di level kampung sendiri banyak anggaran yang dialokasikan untuk penangan stunting.

Ia menambahkan, dengan adanya agen perubahan lokal mereka dapat juga memonitor bagaimana penganggaran ini digunakan, apakah kegiatan-kegiatan ini sudah sesuai dilakukan sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas dan memiliki pengetahuan tersebut.

Misalnya apa itu stunting? Bagaimana pencegahan dilakukan dan bagaimana peningkatan kapasitas dalam penanganan penurunan angka stunting.