Promosikan Ornamen Budaya AMOR, Lemasa dan Lemasko Gandeng PT Matahari Putra Primo
Karena Primo telah menerima asesoris adat dan budaya Suku Kamoro dan Amungme untuk dipromosikan di setiap unit kerjanya di area kerja PT Freeport.
Melalui kerjasama dan kolaborasi promosi, Fredy mengharap dapat mendorong memperluas informasi tentang kekayaan budaya ornamen karya anak-anak Kamoro yang dapat memberikan manfaat ekonomi.
Ia juga berharap kerjasama ini terus berlanjut tanpa putus dalam membina pelaku usaha kecil.
Ia mengkritik kehadiran Freeport Indonesia di tanah Mimika telah mencapai 58 tahun dengan menghasilkan susu dan madu untuk dunia. Tetapi sangat disayangkan, kenyataan di lapangan masyarakat pemilik hak ulayat hidup masih dibawah garis kemiskinan di atas emasnya sendiri.
Fredy menyoroti hal itu dengan alasan masyarakat Kamoro dan Amungme selama hidupnya sangat susah bahkan sudah meninggal juga susah.
Ia mengharapkan lewat kerjasama ini membangkitkan semangat baru bagi pelaku karya seni pahat maupun ayaman karena berdampak pada nilai ekonomi.
Ia menegaskan, penyerahan ornamen budaya secara simbolis bertujuan mempererat tali persaudaraan dalam kerjasama kedua lembaga adat dengan Primo.
Selain itu sebagai jembatan sekaligus membawa makna untuk hidup kedepan lebih baik.
Erik Kushadiwijaya, Distric Manager Area Dataran Tinggi dan Rendah PT FI dalam sambutan menyampaikan, PT Matahari Putra Primo bersedia bekerjasama membantu mempromosikan karya seni budaya Amungme dan Kamoro. Kerjasama dalam promosi ini lebih kepada memajang ornamen-ornamen di area kerja Primo baik di Tembagapura maupun di Kuala Kencana.
Kerjasama ini dilakukan setelah mendapat dukungan dari PT FI maupun manajemen PT Matahari Putra Primo pusat di Jakarta.
Surya Irawan, Supplier Relation Local Timika PT Matahari Putra Primo menjelaskan kerjasama ini lebih pada mempromosikan atribut budaya di setiap unit kerja Primo di area Freeport. Dalam kerjasama ini, Primo akan membina dan mendampingi masyarakat lokal sebagai vendor untuk menyiapkan ornamen-ornamen tersebut untuk dipasarkan. Tujuanya, jika ada yang membutuhkan untuk membeli, barangnya tersedia.
Selain kolaborasi promosi, Primo telah bangun kerjasama dalam pembelian udang hasil tangkapan masyarakat Kamoro. Pembelian setiap minggu disesuaikan dengan ketersediaan hasil tangkapan dan kemampuan serta kebutuhan Primo dalam memenuhi permintaan komunitas area kerja Freeport.
Fredy Magai selaku juru bicara Lemasa dan Lemasko menjelaskan, Ketua Lemasko dan Lemasa menyerahkan ornamen adat kepada Primo sebagai bentuk promosi budaya Amungme dan Kamoro untuk diketahui oleh orang luar.
Melalui kerjasama ini setiap unit kerja Primo diletakan atribut khas Kamoro dan Amungme. Kerjasama ini selain berhubungan dengan bisnis juga bagian dari melestarikan budaya. Karena saat ini budaya Kamoro dan Amungme secara perlahan mulai terkikis oleh budaya dari luar. **
























