Minim Tenaga Kerja AMOR di RSMM, APA Desak Freeport, YPMAK, Lembaga Adat dan Keuskupan Timika Lakukan Evaluasi
Timika,papuaglobalnews.com – Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) di Timika Kabupaten Mimika didirikan pada Agustus 1999. Awalnya untuk melayani masyarakat di wilayah Mimika, terutama masyarakat di dataran rendah, dengan fokus pada pelayanan kesehatan umum dan rujukan. Masuk tahun 2008, RSMM berstatus sebagai rumah sakit tipe C dan saat ini dioperasikan oleh Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP).
Hingga saat ini keberadaan RSMM sudah berusia 26 tahun melayani masyarakat tujuh suku.
Melihat realitas yang terjadi saat ini, Hellois M. Kemong, Ketua Aliansi Pemuda Amungsa (APA) Kabupaten Mimika Papua Tengah menyayangkan minimnya jumlah tenaga kerja lokal asal Suku Amungme dan Kamoro (AMOR).
Untuk itu, Hellois mendesak kepada PT Freeport Indonesia, YPMAK, Lemasa, Lemasko, YCTP dan Keuskupan Timika segera melakukan evaluasi agar memberikan ruang dan kesempatan kepada putra-putri daerah mengabdi di RSMM.
“Jangan hanya fokus pada kelengkapan fasilitas gedung dan lain-lain tetapi perhatian dan prioritas menerima tenaga kerja Amungme dan Kamoro sesuai bidangnya sebagai pelayanan juga sangat penting,” harap Hellois dalam rilisnya kepada redaksi papuaglobalnews.com, Sabtu 5 Juli 2025.
Hellois mengungkapkan, sejauh ini datang berobat di RSMM jarang sekali bertemu dengan tenaga kerja tujuh suku lebih khusus AMOR.
Ia mempertanyakan apakah selama ini tidak ada anak-anak Amungme dan Kamoro yang melamar sesuai dengan disiplin ilmunya?
Penerimaan dengan memprioritaskan anak-anak AMOR sesuai skiil dan ilmunya dalam bekerja juga mengurangi tingkat pengangguran.
“Kami minta segera evaluasi. Ini pasti ada yang tidak beres. Oleh karena itu, saya berbicara. Jika kalau tidak ada yang merespon Aliansi Pemuda Amungsa akan mobilisasi massa untuk aksi demo,” ancamnya.
Ia mengakui sebelumnya oleh lembaga adat bersama pihak-pihak terkait telah melakukan evaluasi tetapi lebih menitik beratkan pada kelengkapan fasilitas tanpa membahas merekrut anak-anak Orang Asli Papua untuk bekerja di RSMM. **