Mengunjungi Situs Rohani “Vatikan Semalam” Kamar Paus Joannes Paulus II di Ritapiret Maumere NTT Berusia 36 Tahun
Di dalam kompleks itu berdiri kokoh bangunan gereja seminari tempat para frater berdoa. Kami pun berjalan menyusuri lorong kamar para frater. Setelah menaiki anak tangga sampailah kami di kamar Paus Johannes Paulus II. Sebelum menuju pintu masuk kamar Paus, terlebih dahulu menemui prasasti Situs Rohani “Vatikan Semalam” Kamar Paus Joannes Paulus II yang dipasang pada dinding tembok.
Prasasti Situs Rohani ini ditulis dengan tintas emas ditandatangani oleh Paus Joannes Paulus II bertuliskan “Dengan Berkat dan Rahmat Tuhan yang tersuci Sri Paus Joannes Paulus II telah berkenan mengunjungi Seminari Tinggi “St. Petrus” Ritapiret Maumere, Flores, NTT Indonesia pada hari Rabu Sore-Kamis pagi tanggal 11-12 Oktober 1989. Pada Oktober 2025 ini Situs Rohani tersebut genap berusia 36 tahun.
Situs Rohani ini dibuka untuk umum sebagai wisata rohani dan tempat doa.
Di pintu masuk kamar tertulis jam kunjungan mulai pukul 07.00 -17.00 Witeng. Setiap pengunjung yang akan masuk harus lepaskan alas kaki. Di dalam ruangan terdapat meja dan kursi kayu tempat Paus duduk serta foto-foto selama kunjungan di Maumere.

Di dalam ruang itu terdapat tiga kamar. Kamar Paus di sisi kiri berhadapan dengan kamar Mgr. Stanislao Dziwisz, Sekretaris Pribadi Paus dan Mgr. Fransesco Canalini, Duta Besar Vatikan.
Di kamar ini dilengkapi dengan perlengkapan yang dulu digunakan oleh Paus, seperti tempat tidur, bantal, kamar mandi, dan kursi, serta foto-foto kunjungan Paus dan buku panduan doa serta kotak amal.
Relikui
Di kamar orang kudus ini, kini dilengkapi relikui darahnya, yang ditatahkan dalam montrans di dinding tempat tidur.
Berdasarkan tulisan yang dipasang pada ruangan kamar itu, bahwa relikui untuk seminari itu diberikan oleh Uskup Agung Krakow Kardinal Stanislauas Dziwisz tanggal 27 September 2017 atas permintaan tertulis dari Praeses Seminari Ritapiret Pastor Philip Ola Daen Pr. Kardinal Dziwisz juga hadir dalam kunjungan orang kudus itu ke Seminari Ritapiret, 11-12 Oktober 1989.
Relikui ini diterima Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret, diwakili oleh Romo Patrick Dharsam Guru.
Menurut artikel dari Mingguan HIDUP, pemberian relikui ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi para frater dalam menapaki panggilan mereka menjadi imam, serta bagi umat yang berdoa melalui perantaranya.

Tujuan diberikan relikui ini diharapkan dapat menjadi kekuatan dan sumber inspirasi bagi para frater dalam panggilan mereka menjadi imam. Selain itu, juga diharapkan dapat menjadi sarana doa bagi umat yang ingin mencari kekuatan ilahi dan belajar tentang iman dari St. Yohanes Paulus II.
Bagi Anda yang sudah ke Maumere namun belum singgah dan berdoa di Kamar Orang Kudus ini rasanya belum lengkap. **

































