Terselenggaranya ivent seperti ini, Marianus menilai membuktikan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak Kamoro dan Amungme sudah sangat siap dalam membangun daerah ini.

“Ini hal yang sangat luar biasa kita apresiasi dan kami dukung. Saya sangat terharu setelah melihat hal ini. Apakah ini kita lagi bermimpi?” tuturnya dengan nada bertanya.

Sebagai anak negeri, Marianus mengingatkan harus lebih bertanggungjawab dalam melihat, melindungi dan berbuat sesuatu meskipun itu hal kecil, namun dampak sosialnya sangat jauh besar untuk masa  depan generasi Kamoro dan Amungme kelak.

“Terima kasih ibu Elizabeth atas gebrakannya. Ibu terus maju da maju,” kata Marianus.

Marianus berharap kegiatan melestarikan tradisi lokal harus menjadi program tetap pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait, bukan menjadi yang pertama dan terakhir.

Dalam festival ini dari sembilan distrik pesisir yang disosialisasi langsung oleh Disparbudpora, hanya tujuh yang mengirimkan peserta, yaitu: Distrik Mimika Barat (Kokonao), Distrik Mimika Tengah (Atuka), Distrik Mimika Timur (Mapurujaya), Distrik Amar, Distrik Mimika Timur Jauh, Distrik Jita dan Distrik Kapiraya.

Sementara Distrik Agimuga dan Potowayburu tidak mengirimkan peserta tanpa keterangan lebih lanjut. **