Lemasko Apresiasi Festival Lomba Dayung Tradisional yang Digagas Disparbudpora Mimika
Timika,papuaglobalnews.com – Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) mengapresiasi atas pelaksanaan Festival Lomba Dayung Perahu Torpa Tradisional yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika di area Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pokamo, Distrik Mimika Timur selama tiga hari, Sabtu-Senin, 22-24 November 2025.
Apresiasi ini disampaikan oleh Marianus Maknaepeku, Wakil Ketua I Lemasko melalui teleponnya, Minggu 23 November 2025.
Marianus sebagai anak adat mengucapkan terima kasih kepada Bupati Mimika Johannes Rettob dan Emanuel Kemong, Wakil Bupati Mimika melalui Elizabeth Cenawatin, Plt. Kepala Disparbudpora yang telah memprogramkan festival lomba dayung untuk masyarakat Kamoro dan Amungme yang baru pertama kali dalam sejarah di Mimika ini.
Festival lomba dayung ini merupakan bagian penting bagaimana pemerintah mengangkat harkat dan martabat masyarakat asli Papua terutama Kamoro dan Amungme dalam melestarikan, mempertahankan nilai-niali budaya serta tradisi masyarakat yang hampir punah untuk diperkenalkan ke masyarakat luas.
Marianus menilai apa yang dilaksanakan ini menjadi bukti nyata pemerintah hadir mengangkat kekayaan budaya masyarakat Kamoro dan Amungme ke permukaan yang hampir selama kepemimpinan kepala daerah terdahulu belum memperhatikan hal ini.
“Apa yang dibuat ibu Elizabeth Cenawatin ini sangat menggerakan hati kami masyarakat Kamoro dan Amungme. Ibu Elizabeth sebagai putri Kamoro dan Amungme lahir besar di Kokonao membuat acara festival ini karena memang dia tau dan paham benar adat dan budaya masyarakat Kamoro,” ujar Marianus.
Ia menegaskan dengan pemerintah menghidupkan tradisi lokal yang selama ini tenggelam ditengah perkembangan zaman kian pesat menunjukan masyarakat asli menjadi tuan di atas negerinya sendiri sejalan dengan slogan ‘Mimika Rumah Kita’. Sebagai pemilik rumah sudah sepantas dan layak sangat mengetahui kondisi isi rumahnya sendiri seperti apa.
Terselenggaranya ivent seperti ini, Marianus menilai membuktikan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak Kamoro dan Amungme sudah sangat siap dalam membangun daerah ini.
“Ini hal yang sangat luar biasa kita apresiasi dan kami dukung. Saya sangat terharu setelah melihat hal ini. Apakah ini kita lagi bermimpi?” tuturnya dengan nada bertanya.
Sebagai anak negeri, Marianus mengingatkan harus lebih bertanggungjawab dalam melihat, melindungi dan berbuat sesuatu meskipun itu hal kecil, namun dampak sosialnya sangat jauh besar untuk masa depan generasi Kamoro dan Amungme kelak.
“Terima kasih ibu Elizabeth atas gebrakannya. Ibu terus maju da maju,” kata Marianus.
Marianus berharap kegiatan melestarikan tradisi lokal harus menjadi program tetap pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait, bukan menjadi yang pertama dan terakhir.
Dalam festival ini dari sembilan distrik pesisir yang disosialisasi langsung oleh Disparbudpora, hanya tujuh yang mengirimkan peserta, yaitu: Distrik Mimika Barat (Kokonao), Distrik Mimika Tengah (Atuka), Distrik Mimika Timur (Mapurujaya), Distrik Amar, Distrik Mimika Timur Jauh, Distrik Jita dan Distrik Kapiraya.
Sementara Distrik Agimuga dan Potowayburu tidak mengirimkan peserta tanpa keterangan lebih lanjut. **

































