Timika,papuaglobalnews.com – Keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika Papua Tengah yang telah menyediakan program penanganan pasien sakit jiwa yang manfaatnya sangat luar biasa dirasakan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Idam Khalid setelah mengikuti kegiatan pemberdayaan keluarga dalam merawat ODGJ yang dilaksanakan Dinkes Mimika di salah satu hotel di Timika pada Selasa 7 Oktober 2025.

Idam mengungkapkan di seluruh Indonesia, Mimika merupakan salah satu kabupaten yang sangat menaruh perhatian dan kepedulian sangat tinggi terhadap pasien sakit jiwa. Program ini menjadi barometer kepedulian layanan kesehatan sakit jiwa khusus di wilayah Indonesia Timur.

Idam mengharapkan langkah kepedulian Dinkes Mimika terhadap keluarga dan kesehatan pasien sakit jiwa dapat menjadi contoh untuk ditiru oleh kabupaten lain di Papua bahkan Indonesia agar dapat menolong pasien gangguan kejiwaan supaya hidupnya tidak lagi terlantar di jalan-jalan.

Ia bersyukur dengan adanya program pelayanan kesehatan dan konsultasi kesehatan mental disiapkan Dinkes sangat membantu keluarga dan mengurangi jumlah pasien gangguan jiwa terlantar meskipun masih ditemukan satu atau dua orang yang jalan-jalan di jalanan.

“Kami sangat apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Mimika yang sudah melihat, menolong kami masyarakat dalam menyediakan obat-obatan dan dokter untuk berkonsultasi tanpa melihat suku, bahasa, agama dan lain-lain,” ujar Idam.

Sebagai keluarga pasien, Idam mengharapkan kepada Dinkes supaya persediaan obat bagi pasien di sepuluh puskesmas selalu ada.

Ia juga meminta dokter memberikan pemeriksaan kondisi kesehatan pasien secara rutin setiap bulan agar dapat mengetahui perkembangan kesehatan pasien berkaitan dengan pemberian dosis obat.

Ucapan terima kasih serupa disampaikan oleh Romi Y. Wendani, keluarga pasien wilayah pelayanan PKM Puskesmas Karang Senang Kampung Jileale.

Romi mengungkapkan anaknya mengalami sakit jiwa tahun 2021 dan mendapat bantuan pelayanan dari Dinkes Mimika dalam rujukan pengobatan di Rumah Sakit Jiwa di Abepura Jayapura selama lima hari.

Ia mengungkapkan apa yang dilakukan Dinkes Mimika ini merupakan jalan Tuhan yang menjawabi setiap pergumulan dirinya dalam mencari jalan keluar merawat dan mengobati putranya.

“Terima kasih kami sudah ditemukan dengan dokter spesial sakit jiwa. Doa kami sudah terjawab,” tutur Romi.

Dengan banyaknya jumlah pasien ODGJ, Romi meminta supaya pemerintah dapat memikirkan  membangun rumah sakit jiwa di Timika untuk melayani masyarakat.

Sebagai putra Papua, Romi sangat merasakan dengan kehadiran rumah sakit jiwa sangat membantu mendekatkan pelayanan bagi masyarakat tidak hanya Mimika tetapi menjangkau masyarakat Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Kaimana dan Asmat.

“Sekarang saja ada pasien yang dari Tual dan Kaimana mereka datang berobat di Timika,” katanya.

Romi bersyukur putranya yang kini berusia 23 tahun setelah mendapat pengobatan sudah mengalami perubahan, komunikasi kembali nyambung dan dapat melayani dirinya sendiri. **