Timika,papuaglobalnews.com  – Kasus baru TB di wilayah pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) PKM Mapurujaya Distrik Mimika Timur Kabupaten Mimika hingga akhir September 2025 sudah mencapai 100 pasien lebih.

Demikian disampaikan Onna Bunga, Kepala BLUD PKM Mapurujaya kepada papuaglobalnews.com pada Rabu 8 Oktober 2025.

Onna mengungkapkan meningkatnya kasus TB ini salah satu faktor penyebabnya banyak masyarakat menghirup asap api yang dibakar sekitar rumah secara terus menerus dan pasien tidak taat minum obat hingga tuntas, akibat virusnya menular kepada anggota keluarga yang lain di dalam rumah.

Ia bersyukur dengan adanya inovasi GERCEP MENETAS TB (Gerak Cepat Menemukan dan Memberantas Tuberkolosis) dan kolaborasi dengan KAKA SEHAT PUSJAKI Dinkes Mimika sangat membantu dimana selain menjaring pasien positif TB juga ditemukan pasien dugaan TB.

Sehubungan dengan tingginya kasus TB ini, Onna mengungkapkan dalam memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, BLUD PKM Mapurujaya  akan membentuk tim penjaringan TB dengan melibatkan kader Posyandu.

“Kita rektrut beberapa kader Posyandu di kampung dan kelurahan untuk menjadi kader TB,” jelas Onna.

Onna mengemukakan pelibatan kader Posyandu bertujuan memantau setiap pasien TB yang ada di kampung-kampung dan satu kelurahan agar keterjangkauan pelayanan semakin dekat kepada masyarakat.

Onna menjelaskan pembentukan tim penjaringan penyakit TB menggandeng  kader Posyandu supaya  dapat menjangkau pelayanan terhadap 11.469 jiwa penduduk di wilayah Mimika Timur.

Pembentukan tim penjaringan TB ini bekerjasama dengan pemerintah kelurahan, kepala kampung dan terhitung Januari 2026 sudah dapat terealisasi.

“Sekarang kita masih fokus lintas program di BLUD PKM Mapurujaya. Setelah semua sudah siap akan turun di masyarakat meminta satu atau dua orang kader Posyandu menjadi tim penjaringan TB,” jelasnya.

Tugas kader Posyandu ini membantu memantau pasien TB dalam minum obat selama menjalani proses penyembuhan.

Selain TB, Onna menyampaikan untuk saat ini di PKM Mapurujaya penyakit malaria masih menempati peringkat pertama. Sesuai data hingga akhir Septermber 2025 tercatat 600 lebih kasus. Jumlah ini bukan hanya penduduk asli Mimika Timur tetapi sudah tergabung dengan penduduk dari distrik pesisir yang datang tinggal sementara di Pomako, kemudian sakit mendapat pelayanan petugas PKM Mapurujaya. **