“Misionaris pada awal pewartaan mereka datang tidak membawa uang, membagi makanan, jabatan tetapi membawa Injil yang membuat kita orang Nduga ada hingga hari ini. Kalau mereka datang bagi-bagi makanan, uang dan jabatan orang Nduga pasti tidak ada,” ujarnya.

Ia menegaskan Yesus Kristus adalah terang dunia. Dimana Ia berada di situ ada terang sehingga kegelapan akan lenyap. Kehadiran Pdt. Adriaan van der Biji membawa injil untuk menerangi Suku Nduga dari kegelapan berpikir, bertindak dan kegelapan hati. Hanya Yesus yang dapat menerangi setiap orang Nduga.

“Kita harus bersyukur yang kita terima pertama adalah Injil bukan uang dan kekayaan,” katanya.

”SADAR

Ia menambahkan, dalam pewartaan Injil, para misionaris dibimbing oleh tiang awan di siang hari dan pada malam hari oleh tiang api. Hal ini seperti Allah menerangi Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir di siang hari dengan mengikuti tiang awan dan malam hari dengan tiang api.

“Orang Nduga keluar ke mana-mana Allah selalu menyertai. Orang Nduga ada di mana-mana karena ada tiang awan dan tiang api,” ujarnya.

Dengan dasar iman itu, Pdt. Boy mengingatkan kepada masyarakat Suku Nduga dalam hidup jangan menjauhi atau meninggalkan Injil yang merupakan dasar hidup. Karena janji Allah selalu berada bersama-sama dengan Suku Nduga hingga selama-lamanya.

Yesus merupakan Bintang Timur yang terus bersinar menerangi manusia di Tanah Papua yang perlu dipegang teguh hingga selama-lamanya ditengah kehidupan dunia yang penuh dengan tawaran hal-hal baru.

Ia mengungkap dunia saat ini dipenuhi dengan tipu daya muslihat, kegelapan sehingga perlu dilenyapkan hanya dengan terang injil.

Selain itu lanjutnya, dalam terang injil ini ada pesan nubuat bahwa barang siapa yang berjalan dalam Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan melainkan akan memperoleh terang hidup.

Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh generasi Nduga dalam hidup tetap memengang teguh pada dasar Injil Yesus Kristus agar berjalan di atas terang.

Ia menegaskan para orangtua dahulu dalam mewartakan berpusat pada Injil maka selalu berjalan dalam terang membuat pewartaan terus dilanjutkan dari generasi ke generasi hingga kini.

Namun, ia mengungkapkan hingga kini masih ada sebagian orang Nduga yang masih berpegang pada hal-hal lama sebelum injil masuk. Itu berarti pikirannya belum dibersihkan.

“Orang-orang yang ada persoalan selalu membuat keributan. Ini orang-orang yang masih hidup dalam kegelapan, pikirannya masih penuh dengan kegelapan,” ujarnya.

Menurutnya, orang yang hidup dalam terang Injil akan selalu mengalami terang yang satu dengan terang yang lain di mana saja ia berada, termasuk seluruh keturunannya mengalami terang sepanjang masa.

“Mari kita terus memegang injil yang sudah ada pada kita sampai selama-lamanya tanpa tergantikan,” pungkasnya. **