DLH Mimika Resmikan Kios Bank Sampah Inauga, Dorong Digitalisasi dan Perubahan Perilaku Pengelolaan Sampah di Tingkat Rumah Tangga
DLH menggabungkan program ini dengan edukasi berkelanjutan, sistem operasional yang jelas, serta digitalisasi pendataan dan penimbangan.
“Kami menerapkan mekanisme sehat. Harga beli dan harga jual dikelola transparan, selisihnya menjadi biaya operasional kelurahan,” jelas Jeffri.
Sementara Ananias Faot dalam sambutan menjelaskan, sebelumnya Bupati Mimika Johannes Rettob telah meluncurkan bank sampah yang ditangani Distrik Mimika Baru. Meski sama-sama bertujuan mengelola sampah menjadi bernilai ekonomis, namun tiap wilayah dapat menerapkan metode berbeda. Dimana Kios Sampah Inauga: menukar sampah dengan sembako. Bank Sampah Distrik Mimika Baru: nilai sampah ditabung sebagai uang melalui BNI.
Ananias mengungapkan, program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang ditindaklanjuti pemerintah daerah dengan inovasi lokal sesuai karakter wilayah.
Menurutnya, dalam pengelolaan sampah tantangan terbesar bukan pada teknis operasional, melainkan kesadaran masyarakat.
“Tingkat kesadaran masyarakat inilah yang harus ditingkatkan. Edukasi harus utuh, berkesinambungan, dan dilakukan oleh semua pihak hingga tingkat RT, RW, kelurahan, dan kampung,” ujar Ananias.
Mantan Kepala Distrik Mimika Baru ini menegaskan melalui program ini berpotensi menambah lapangan kerja di kelurahan dan kampung, terutama di sektor operasional dan pengelolaan kios sampah.
Selain itu, Ananias mengingatkan agar program ini tidak berakhir setelah euforia awal peluncuran.
“Kita jangan panas di awal lalu padam. Setelah launching, harus langsung jalan. Kami minta DLH dan kelurahan memastikan program ini tidak mati,” tegasnya.
Ia menegaskan, fokus utama tetap pada wilayah perkotaan yang memiliki volume sampah paling besar, seperti Wania, Kwamki Narama, dan wilayah Mimika Baru.
Kesempatan itu, Ananias berharap peluncuran Kios Bank Sampah Inauga menjadi model yang dapat diterapkan di seluruh kelurahan dan kampung di Mimika sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan bernilai ekonomis bagi masyarakat. **

































