Dari Peluncuran Clean Friday di Wania, Gotong Royong-Cegah Banjir dan Gunting Malaria
Timika,papuaglobalnews.com – Puluhan ibu-ibu kader malaria wilayah Distrik Wania pagi-pagi datang di Kantor Distrik Wania mengenakan rompi ungu, Jumat 29 Agustus 2025. Sebelum pukul 08.00 pagi dengan penuh semangat sudah berkumpul di halaman Kantor Distrik Wania, Kelurahan Wonosari Jaya SP4. Mereka datang menggunakan transportasi ojek, kendaraan sendiri maupun berjalan kaki bagi mereka yang tinggal sekitar SP4. Pukul 08.00 pagi bersama Ketua-ketua RT, pegawai Kelurahan Wonosari Jaya dan staf Distrik Wania mengikuti apel pembukaan yang dipimpin Merlyn Temorubun, Plt. Kadistrik Wania.
Kehadiran para kader ini berkaitan dengan kolaborasi program Gerakan Clean Friday yang dicanangkan Pemdis Wania dan diluncurkan Bupati Mimika Johannes Rettob pada hari itu.
Gerakan Clean Friday (Jumat Bersih) dengan tagline Clean, Green, Malaria Free dibalut semangat yel-yel Gotong royong-Cegah Banjir dan Gunting Malaria.
Yel-yel yang diucapkan penuh semangat dan enerjik bersama Bupati John ditengah kehangatan pagi menjadi daya dorong, semangat dan motivasi untuk membersihkan lingkungan secara bergotong royong. Kolaborasi mencegah banjir dan berjalan bersama menggunting malaria.
Dokter R. Yuliana Galingging dari Puskesmas Wania tampil memberikan sosialisasi bagaimana cara mengeliminasi malaria. Salah satu caranya dengan menggunting malaria. Lewat gunting malaria menjadi salah satu langkah tepat mengurangi angka kesakitan malaria.

Di hadapan para kader, Yuliana menyampaikan berdasarkan data wilayah Puskesmas Wania menjadi penyumbang malaria terbesar di Kabupaten Mimika. Tingginya angka kasus malaria ini bukan sesuatu yang baik sehingga butuh suatu gerakan bersama lintas sector mengurangi angka malaria.
Sebagai tenaga kesehatan, Yuliana menyadari sudah diupayakan dengan berbagai cara namun belum mampu menurunkan angka kasusnya.
Salah satu cara sangat tepat menurunkan angka kasus malaria dengan mengendalikan lingkungan tetap bersih. Lingkungan yang bersih menjadi pilar dari kesehatan dan mengurangi penularan malaria.
Ia menyebutkan tiga cara yang paling mudah dalam mengendalikan malaria adalah Menguras, Mengubur dan Menutup (3M).
Masyarakat dapat secara rutin menguras bak mandi, tempat-tempat penampungan air di rumahnya minimal dua kali seminggu. Menutup semua tempat penampungan air dengan penutup yang rapat supaya nyamuk tidak masuk bersarang untuk bertelur. Mengubur semua barang bekas terutama kaleng, botol yang sulit terurai yang dapat menjadi tempat atau wadah nyamuk berkembangbiak.
Selain menjalankan kebiasaan 3M, Yuliana menambahkan perlu melakukan gerakan 3M plus dengan membersihkan lingkungan terutama tempat-tempat genangan air. Caranya sangat mudah, menimbun dengan material pasir, kolam air perlu diisi dengan ikan supaya dapat makan jentik nyamuk, kolam yang kosong saluran-saluran yang aliran air tidak lancar ditabur ABT guna membunuh jentik nyamuk.
Ia menyampaikan masyarakat yang membutuhkan ABT silakan berkoordinasi dengan Puskesmasa Wania untuk dibagi secara gratis. Jentik nyamuk jika tidak dibunuh akan berkembang biak menjadi nyamuk malaria.
Solusi lain dalam mencegah malaria, sebut Yuliana dengan menggunakan kulambu pada saat tidur. Puskesmas Wania saat ini sudah mendapatkan bantuan kulambu yang nantinya diserahkan kepada RT untuk dibagikan kepada masyarakat.
Tips lain agar tidak terkena malaria hindari gigitan nyamuk dengan cara menggunakan lation nyamuk, jendela atau ventilasi rumah dipasang kawat kasa, pada keluar malam gunakan baju lengan panjang dan celana yang menutup sampai di kaki. **

























