Timika,papuaglobalnews.com -Ketiga kubu Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) pimpinan Gregorius Okoare, Fredy Sony Atiamona dan Yance Yohanis Boyau  menyatakan bersatu melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) membentuk Lembaga Masyarakat Hukum Adat (LHMA) Mimika Wee.

Ketiganya bersepakat bersatu kembali setelah mengadakan diskusi dengan Bupati Johannes Rettob didampingi Emanuel Kemong, Wakil Bupati Mimika di salah satu hotel di Timika pada Selasa 21 Oktober 2025.

Marianus Maknaepeku, Wakil Ketua I Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) kepada papuaglobalnews.com melalui sambungan teleponnya setelah pertemuan, menyampaikan apresiasi kepada Bupati Johannes Rettob dan Emanuel Kemong, Wakil Bupati Mimika yang telah berinisiatif mempertemukan semua tokoh masyarakat Suku Kamoro dari ketiga kubu untuk berdiskusi menyamakan persepsi agar kembali bersatu.

Marianus  mengungkapkan dalam pertemuan itu dihadiri Gregorius Okoare, Fredy Sony Atiamona dan Yance Yohanis Boyau.

Sesuai arahan Bupati Johannes Rettob selaku orangtua dan anak Kamoro mengajak ketiga kubu bersatu kembali untuk melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) untuk membentuk Lembaga Masyarakat Hukum Adat (LMHA) Mimika Wee.

Kehadiran LMHA Mimika Wee ini menjadi payung atau rumah besar Suku Kamoro. Dan semua lembaga maupun organisasi masyarakat (Ormas) Suku Kamoro berada dalam naungannya.

Dalam pertemuan itu lanjut Marianus,  Lemasko pimpinan Gregorius Okoare menerima atas arahan bupati. Dimana masing-masing kubu tetap menjalankan tugasnya sesuai badan hukum yang sudah ada.

“Bupati lagi berangkat ke Jakarta. Sekembali dari Jakarta, dua atau tiga hari kedepan akan dilanjutkan dengan rapat-rapat persiapan Musda,” ujar Marianus.

Terpisah, Yance Yohanis Boyau, Ketua Lemasko versi tahun 1996 menjelaskan dalam pertemuan bersama Bupati dan Wakil Bupati Mimika dihadiri Gregorius Okoare, Fredy Sony Atiamona bersepakat membentuk LMHA Mimika Wee untuk mewadahi semua ormas yang ada saat ini yang sudah memiliki legalitas hukum.

Dikatakan, dengan terbentuknya LMHA Mimika Wee semua bantuan dana dari pemerintah melalui lembaga tersebut sebagai payung besarnya ormas yang ada di Suku Kamoro.

Ia menyampaikan saat ini Bupati dan Wakil Bupati masih berada di Jakarta. Setelah Bupati dan Wakil Bupati kembali akan dilanjutkan dengan pertemuan lanjutan untuk menentukan kapan Musda dilaksanakan.

Yance mengungkapkan dalam pertemuan itu disepakati agar Musda pembentukan LMHA secepatnya dilaksanakan mengingat ini merupakan program dari pemerintah.

Terkait pembentukan LMHA ini, untuk wilayah Papua lain sudah terbentuk hanya Suku Kamoro dan Amungme yang belum dilaksanakan.

“Kami sudah bersatu dan kompak. Dalam pertemuan itu bapa bupati meneteskan air mata,” tutur Yance.

Yance menjelaskan dalam pertemuan itu Gregorius Okoare sangat setuju bahwa harus ada LMHA supaya lebih kuat dan apa yang dibicarakan dapat didengar ketimbang selama ini masih berjalan sendiri-sendiri.

Ia menambahkan dengan adanya LMHA ini setiap rekomendasi atau surat tentang tanah hanya dikeluarkan melalui satu pintu, tidak lagi oleh masing-masing lembaga adat seperti yang terjadi selama ini. Lembaga ini akan memayungi semua ormas dan yayasan yang dibentuk oleh masyarakat Kamoro. Termasuk menggugat tanah-tanah milik Suku Kamoro yang selama ini dianggap tidak jelas kepemilikannya untuk dikembalikan kepada adat. **