Bagian Kedua: Dari Perang Budaya Menuju Gerakan Global
Arnold Jansen menghidupi dua spiritualitas dasar yang menjadi kekuatan dalam seluruh karya misi. Keduanya adalah spiritualitas Triniter dan Misioner. Kasih kepada Allah Tritunggal menjadi fundamen hidup dan kekuatan karya para misionaris. Semua anggota mengambil bagian dalam semangat relasi Allah Tritunggal. Itulah spiritualitas Triniter. Sedangkan spiritualitas misioner mengharuskan anggota SVD menerima tugas untuk mewartakan Sabda Allah. “Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu (Mateus 28, 19).
Tanggal 2 Maret 1879, Arnold Janssen dan rumah misi Steyl mengutus Yosef Freinademetz dan Yohan Babtist von Anzer ke negeri Tirai Bambu China. Yosef kelahiran Oies, Abtei-Dolomiten Tyrol Selatan 15 April 1852. Ia seorang imam projo dari Keuskupan Brixen. Keuskupan ini yang pernah dipimpin Nicolaus Cusanus, seorang Platonis pada masa Renaisans. Yohann Babtist von Anzer kelahiran Weinrieth, Oberpfalz Jerman 16 Mei 1851. Yosef pergi dan tak pernah kembali ke Eropa. Ia meninggal di China 28 Januari 1908 dan dikuburkan di sana. Yohann Babtist von Anzer kemudian diangkat menjadi Uskup di propinsi Shandong dan meninggal di Roma tahun 1903. Arnold dan Yosef dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II tanggal 3 Oktober 2003.
Arnold juga mendirikan Konggregasi SSpS tahun 1889 dan tahun 1896 mendirikan Konggregasi SSpS Ap. Bagi Arnold Janssen, karya misi tidak hanya menjadi urusan kaum laki-laki. Karya misi harus menjadi urusan kaum perempuan juga. Pada abad pertengahan, Sungai Maas menjadi jalur lalu lintas kapal. Steyl dikenal sebagai bandar import anggur dan batubara. Saat ke Steyl, saya menyempatkan diri berdiri di tepi Sungai Maas. Saya membayangkan indahnya pelangi setelah hujan di Sungai Maas. Pelangi melambangkan keanekaragaman yang indah. Sama saudara SVD, SSpS dan SSpS Ap ibarat pelangi. Multi asal usul. Multi budaya. Banyak wajah tapi satu hati. Mereka itu pelangi indah di ladang anggur Tuhan. Mereka semua adalah “Pasukan Laskar Pelangi Tritunggal Maha Kudus dari Steyl”.
Dari Steyl, SVD berkembang pesat. Setelah ke China, mereka menuju Austria (1889), Togo Afrika (1892), Brasil (1895), Jerman (1913) dan Indonesia (1913). Kini mereka bekerja di hampir 80 negara dan 5000 an anggota. SVD sudah mendunia. Mereka mewartakan Sabda Allah ke seluruh dunia dan memfokuskan diri pada empat matra khas. Keempat matra itu adalah pewartaan firman Tuhan, animasi misi dan pendidikan, kerasulan media dan memperjuangkan keadilan, perdamaian, keutuhan ciptaan khususnya persoalan ekologis.
Arnold Janssen telah menjadi arsitek dari sebuah gerakan global. Ia tokoh yang membawa perubahan bagi dunia. Arnold Janssen tidak pernah bodoh seperti kata-kata seorang Uskup ketika ia membangun rumah misi tanpa uang. Ia tidak gila seperti sinisme banyak umat saat ia mengumumkan pendirian rumah misi Steyl. Arnold itu komandan Laskar Pelangi Global dari Steyl. Dulu Misionaris SVD hanya berasal dari Eropa. Saat ini misionaris SVD datang dari pelbagai belahan dunia. Dulu hanya yang berkulit putih dan berambut pirang. Sekarang banyak yang hitam, sawo matang dan kriting.
Bagi saya pribadi, Arnold Janssen adalah seorang Santo dengan kompas yang jelas: Iman akan Tritunggal Maha Kudus, dialog dan tanggung jawab global. Kompas itu menuntun Arnold berani keluar dari zona Kulturkampf atau perang budaya Jerman. Ia harus pergi ke Steyl. Dari kampung kecil itu ia memulai sebuah gerakan global. Bersambung!
Kirchgasse 4, 5074 Eiken AG
Jumat Malam, 3 Oktober 2025
























