Kanwil Kemenag Papua Gelar Mini Press Conference, Tanggapi Akun Palsu Bantuan Dana Pembangunan
Papuaglobalnews.com – Kanwil Kemenag Papua menggelar mini press conference untuk merespons maraknya akun palsu yang mencatut nama dan logo Kemenag Papua serta menyebarkan informasi palsu terkait Bantuan Dana Pembangunan Papua.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan media lokal, termasuk Cenderawasih Pos, RRI, dan TVRI, serta dihadiri pula oleh seluruh pejabat administrator Kanwil Kemenag Papua. Press conference berlangsung di Aula Sasana Krida Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Senin (4/11/2024).
Akun palsu yang beredar di platform Facebook ini mengklaim menawarkan bantuan pembangunan di Papua, namun informasinya tidak berdasar dan menggunakan logo Kemenag Papua serta foto-foto kegiatan dari situs resmi Kanwil Kemenag Papua. Tindakan ini dapat menimbulkan kesalahpahaman bahkan kerugian di kalangan masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan bantuan keagamaan dan pendidikan di wilayah Papua.
Bantuan Keagamaan dan Pendidikan Memiliki Prosedur Resmi
Kabid Urusan Agama Kristen, Tony D. Sahertian, menjelaskan jenis bantuan yang dikelola oleh bidangnya pada tahun anggaran 2024. Bantuan tersebut meliputi rehabilitasi rumah ibadah, bantuan operasional, pengadaan kitab suci, dan sarana peribadatan. Dana bantuan ini dialokasikan secara terbatas ke 28 kabupaten dan satu kota di Papua.
“Mengingat anggaran kami terbatas, tidak seluruh kabupaten/kota menerima alokasi bantuan setiap tahunnya,” ujar Tony.
Ia menjelaskan, bantuan rehabilitasi rumah ibadah telah disalurkan ke 113 lembaga, bantuan operasional ke 10 lembaga, pengadaan 2.200 kitab suci untuk 18 kabupaten/kota, serta bantuan sarana peribadatan di 9 kabupaten. Tony menekankan bahwa bantuan ini dikelola secara transparan dan melalui prosedur yang ketat.
Kabid Pendidikan Kristen: Bantuan Disalurkan Melalui Skema Operasional dan Bantuan Pendidikan
Lamtumiur Tampubolon, yang mewakili Kabid Pendidikan Kristen Yokbed Griapon, menjelaskan bahwa bantuan pendidikan yang diberikan oleh Bidang Pendidikan Kristen mencakup bantuan sosial berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang SDTK, SMPTK, dan SMTK. Total anggaran BOS yang dialokasikan mencapai Rp 6,491,170,000. Selain itu, program Bantuan Indonesia Pintar (BIP) juga disalurkan untuk tiga jenjang tersebut dengan anggaran total Rp 2,079,400,000. Bantuan ini diberikan untuk 4 SDTK, 8 SMPTK, dan 34 SMTK di seluruh wilayah Papua. Selain itu, tersedia juga bantuan untuk lembaga KKG/MGMP sebesar Rp 9.000.000 per lembaga, dengan total Rp 45.000.000.
Bidang Bimas Katolik: Bantuan Melalui Proses Verifikasi yang Ketat dan Terpantau
Fransiscus Xaferius Lesomar, Kepala Bidang Bimas Katolik Kanwil Kemenag Papua, menekankan bahwa bantuan di bidangnya, baik untuk keperluan keagamaan maupun pendidikan, harus melalui sejumlah tahapan verifikasi yang ketat sebelum dicairkan.
“Kami mengelola beberapa bentuk bantuan, termasuk rehabilitasi gereja, bantuan operasional lembaga keagamaan, bantuan prasarana sekolah menengah Katolik swasta, dan dukungan untuk persiapan akreditasi,” ujar Lesomar.
Seluruh bantuan ini, lanjutnya, diproses dengan cermat melalui komunikasi dan koordinasi bersama panitia serta dilakukan monitoring dan evaluasi menyeluruh.