Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Dr. Ir. Hermanto, M.P. dalam suratnya menjelaskan dalam upaya mencapai target swasembada pangan dan ketahanan pangan Nasional, jaminan ketersediaan lahan menjadi faktor yang sangat strategis.

Berdasarkan data Kementerian ATR/BPN, Lahan Baku Sawah (LBS) Tahun 2024 mencapai 7,38 juta hektar, namun dinamika pertumbuhan pembangunan di segala bidang masih terus berdampak terhadap luas lahan pertanian yang mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian.

Untuk itu, selain pengendalian alih fungsi lahan pertanian, upaya memperluas lahan baku sawah melalui cetak sawah menjadi sangat penting. Agar pelaksanaan kegiatan Cetak Sawah Tahun 2026 dapat berjalan dengan baik maka diperlukan usulan AoI dari masing-masing provinsi dan kabupaten/kota yang mendapatkan alokasi kegiatan Cetak Sawah Tahun 2026.

Berikut daftar 30 provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran program swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional tahun 2026:

  1. Aceh 16.100 Haktar tersebar di 12 kabupaten /kota (Aceh Jaya 6000 ha, Bireun 1000 ha, Simulue 4000  ha, Aceh Tengah 500 ha, Aceh Selatan 500 ha, Aceh Tenggara 500 ha, Pidiejaya 500 ha, Aceh Barat 700 ha, Aceh Besar 700  ha, Aceh Utara 500 ha, Subulussalam 500 ha, Aceh Singkil 700 ha).
  2. Sumatera Utara 6.100 Ha tersebar di delapan kabupaten/kota (Karo 500 ha, Langkat 500 ha, Serdang Bedagai 500 ha, Asahan 2.600 ha, Padang Lawas Utara 500 ha, Humbahas 500 ha, Batu Bara 500 ha, Pakpak Bharat 500 ha).
  3. Sumatera Barat 3.400 Ha tersebar di lima kabupaten/kota (Darmasraya 500 ha, Pasaman Barat 500 ha, Solok 500 ha, Mentawai 1.300 ha, Solok Selatan 600 ha).
  4. Riau 26.600 ha tersebar di tujuh kabupaten/kota (Rokan Hilir 700 ha, Kepulauan Meranti 700 ha, Kuantan Singgingging 8.700 ha, Siak 5.500 ha, Rokan Hulu 6000 ha, Dumai 4000 ha, Pelalawan 1000 ha).
  5. Jambi 4.100 Ha tersebar di tujuh kabupaten/kota (Batang Hari 7000 ha, Tanjung Jabung Timur 500 ha, Sarolangun 500 ha, Marangin 500 ha, Bungo 500 ha, Tebo 700 ha, Kerinci 700 ha).
  6. Sumatera Selatan 10.100 ha tersebar di lima kabupaten/kota ( Muara Enim 700 ha, Ogan Ilir 7000 ha, Musirawas 1000 ha, Lahat 700 ha, Oku 700 ha).
  7. Bengkulu 7.800 ha tersebar di tujuh kabupaten/kota (Bengkulu Utara 2000 ha, Seluma 700 ha, Bengkulu Selatan 500 ha, Rejang Lebong 700 ha, Kaur 700 ha, Mukomuko 700 ha, Lebong 2.500 ha)
  8. Lampung 6.200 ha tersebar di enam kabupaten/kota (Waikanan 600 ha, Tulang Bawang 1.500 ha, Lampung Timur 1.200 ha, Lampung Selatan 700 ha, Lampung Tengah 900 ha, Tulang Bawang 1.700 ha).
  9. Jawa Barat 1000 ha tersebar di dua kabupaten (Garut 500 ha dan Indramayu 500 ha)
  10. Jawa Tengah 1000 ha tersebar di dua kabupaten (Grobogan 500 ha dan Purwalingga 500 ha).
  11. Banten 1000 ha tersebar di dua kabupaten (Pande Glang 500 ha dan Lebak 500 ha)
  12. NTB 5.000 ha tersebar di tiga kabupaten (Dompu -1000 ha), Sumbawa Barat -500 ha) dan Sumbawa-3.500 ha).
  13. NTT 1000 ha tersebar di dua kabupaten (Manggarai Barat-500 ha dan Manggarai Timur-500 ha).
  14. Kalimantan Barat 9.600 ha tersebar di 12 kabupaten/kota (Ketapang 700 ha, Sambas 2000 ha, Sekadu 1.400 ha, Melawi 700 ha, Mempawah 700 ha, Bangkayang 500 ha, Kapuas Hulu 700 ha, Sanggau 500 ha, Sintang 700 ha, Singkawang 500 ha, Kayong Utara 600 ha).
  15. Kalimantan Tengah 7.600 ha tersebar di dua kabupaten (Kotawaringin Timur 6000 ha dan Murung Raya 1.600 ha).
  16. Kalimantan Selatan 2.700 ha tersebar di lima kabupaten (Hulu Sungai Selatan 500 ha, Hulu Sungai Utara 500 ha, Hulu Sungai Tengah 500 ha, Tapin 500 ha, Tabalong 700 ha).
  17. Kalimantan Timur 3000 ha tersebar di tiga kabupaten (Berau 2000 ha, Kutai Barat 500 ha dan Kota Samarinda 500 ha).
  18. Kalimantan Utara 11.350 ha tersebar di empat kabupaten (Gulungan 3.350 ha, Nunukan 6000 ha, Tanah Tidung 1000 ha dan Malinao 1000 ha).
  19. Sulawesi Tengah 5.000 ha tersebar di delapan kabupaten (Doggala 1000 ha, Tojo Una-una 1000 ha, Buol 500 ha, Poso 500 ha, Sigi 500 ha, Parigi Mouting 500 ha, Morowali Urata 500 ha, Banggai 500 ha).
  20. Sulawesi Selatan 43.000 ha tersebar di tujuh kabupaten/kota (Luwu Urata 5000 ha, Bone 30.000 ha, Luwu Timur 6000 ha, Soppeng 500 ha, Luwu 500 ha, Mbarru 500 ha, Selayar 500 ha).
  21. Sulawesi Tenggara 18.700 ha tersebar di 17 kabupaten/kota (Konawe 2.500 ha, Konawe Selatan 3000 ha, Bombana 1000 ha, Kolaka Timur 2000 ha, Kolaka 1000 ha, Buton 700 ha, Muna 700 ha, Kolaka Utara 700 ha, Muna Barat 2000 ha, Konawe Kepulauan 700 ha, Buton Utara 500 ha, Wakatobi 500 ha, Buton Selatan 700 ha, Buton Tengah 500 ha, Muna Barat 700 ha, Kendari 500 ha dan Konawe 1000 ha).
  22. Gorongtalo 5000 ha berada di Kabupaten Pahowato.
  23. Sulawesi Barat 4000 ha tersebar di empat kabupaten (Mamasa 2000 ha, Mamjuju 1000 ha, Poliwalimanda 500 ha dan Majene 500 ha).
  24. Maluku 4.500 ha tersebar di empat kabupaten (Seram Bagian Timur 2000 ha, Seram Bagian Barat 500  ha, Maluku Tengah 1.500 ha dan Buru 500 ha).
  25. Maluku Utara 3000 ha tersebar di tiga kabupaten (Pulau Taliabu 2000 ha, Mototai 500 ha, Halmahera Timur 500 ha).
  26. Papua Barat 39.500 ha tersebar di lima kabupaten (Manokwari 5000 ha, Teluk Wondama 10.000 ha, Teluk Bintuni 2.500 ha, Fakfak 20.000 ha, Kaimana 2000 ha).
  27. Papua Barat Daya 6000 ha tersebar di dua kabupaten (Sorong 1000 ha dan Sorong Selatan 5000 ha).
  28. Papua 5.550 ha tersebar di enam kabupaten (Keerom 650 ha, Sarmi 1000 ha, Kota Jayapura 1000 ha, Waropen 1000, Yapen 1000 ha, Supiori 1000 ha).
  29. Papua Tengah 2000 ha tersebar di Kabupaten Nabire 1000 ha dan Mimika 1000 ha).
  30. Papua Pegunungan 40.000 ha untuk Kabupaten Yahukimo. **