Uskup Bernardus: Situasi Papua Diliputi Konflik Kekerasan Senjata, Pelanggaran HAM dan Eksploitasi SDA
Pesan pertama, Uskup Bernardus menyampaikan sebagai orang muda pejuang kebenaran tirulah sikap Stefanus yang berdoa menyerahkan rohnya kepada Tuhan Yesus ketika dirinya dibunuh. Doa penyerahan adalah pemberian diri seutuhnya, komitmen tinggi menjadi pengikut sejati kepada Yesus.
Kedua, mendoakan mereka yang membunuh dan memusuhi Anda sebagai ciri khas orang Kristen sejati. Karena dengan meniru dan mengikuti teladan sang guru Ia harus mampu mengampuni musuh dan mereka yang bersikap jahat terhadap kita. Karema mereka tidak tahu apa yang mereka buat.
“Ini menjadi kualitas iman sebagai seorang pengikut Kristus yang benar. Karena itu sebagai pejuang muda mari berdoa dan berjuang demi kebenaran dan keadilan, kebaikan dan keutuhan cipta dan keutuhan persatuan gereja baik di tanah Papua maupun gereja universal,” pesannya.
Menurutnya, hanya dengan berani mengatakan kebenaran, berani menunjukan sikap bahwa kebenaran tetap kebenaran menjadi prinsip hidup sebagai pengikut Kristus sejati.
Bahkan Uskup Bernardus mengajak semua umat berdoa agar dalam hidup masing-masing sungguh-sungguh memperjuangkan nilai-nilai kebenaran itu sendiri, keadilan, hak asasi, martabat alam, martabat manusia. Bukan berpartisipasi dalam kejahatan, rekayasa iblis dunia ini sebagaimana yamg dikatakan penulis Injil Yohanes. Bahwa dunia mempunyai karakter lain, dunia tidak mengenal Yesus sang guru sejati.
“Tapi kitalah yang mengenalnya. Kitalah yang dipilih oleh Tuhan. Kita yang berani mengikuti dan berani mengatakan ya atau tidak, karena kita mengenal Yesus dan kita satu di dalam Dia dan Ia tidak meninggalkan kita,” pungkasnya. **