Selain dalam bertutur juga menampilkan sebuah ekspresi bahasa tubuh. Dan di akhir bertutur, penutur akan menyampaikan pesan apa saja dari teks yang diceritakan untuk dimaknai oleh umat sehari-hari.

Soter mengungkapkan, secara keseluruhan acara lombanya sudah dalam  posisi siap tinggal menunggu pelaksanaannya.

“Hari ini juga setiap kategori lomba akan melaksanakan rapat pemantapan di masing-masing venue. Lomba Paduan Suara di GOR Futsal, Mazmur di Gereja Katedral Tiga Raja dan Lomba Cerdas Cermat Rohani di Aula Bapenda,” jelasnya.

Rapat pemantapan ini panitia adakan untuk menyampaikan mengenai hal-hal praktis kepada setiap peserta lomba agar dapat diikuti selama lomba berlangsung.

Ia berharap semoga pelaksanaan Pesparani II ini dapat berjalan lancar, aman, tertib dan menghasilkan orang Katolik yang memiliki kemampuan dan potensi dibidang bernyanyi dengan baik tapi mengerti ajaran gereja baik dogma maupun kitab suci.

Selain itu, melalui penyelenggaraan Pesparani II umat Katolik di Papua Tengah di wilayah Keuskupan Timika dapat membangun persekutuan iman, persaudaraan satu sama lain. Paling utama umat Katolik di wilayah gunung membangun kominikasi dengan di wilayah pantai atau sebaliknya secara baik, supaya merasa satu dalam membangun persekutuan umat Allah sebagai sesama orang Katolik. **