Timika,papuaglobalnews.com – Rafael Taorekayau, Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Nawaripi, Distrik Wania Kabupaten Mimika Papua Tengah secara kritis menegaskan rumah tidak sekadar atap, tapi simbol stabilitas keluarga dan ketahanan sosial.

Rafael sampaikan hal tersebut dalam sambutan pada peresmian dan penyerahan empat unit rumah oleh Bupati Mimika Johannes Rettob kepada empat warga Suku Kamoro di Kawasan Wisata Rohani Paieve Merah Putih di Mile 21 Jalan Yohanes Aikawe pada Jumat 3 Oktober 2025.

Rafael yang juga Ketua Aliansi Pemuda Kamoro (APK) ini menekankan, penyerahan empat unit rumah yang dibangun menggunakann Dana Desa (DD) Kampung Nawaripi tahun 2024 dengan penerima atas nama Kristianus Yomiru, Simon Maormako, Paskalis Nawaripi dan Benyamin Nawau merupakan awal yang kecil dari upaya yang lebih besar di waktu mendatang.

”SADAR

Dikatakan, Indonesia saat ini bangga dengan surplus perdangan 5,49 miliar dolar. Namun semua pihak harus jujur surplus anggaran itu salah satu sumber fiskal dari tanah Mimika Papua. Tanah milik We Wito, Kamoro dan Amungme.

“Kalau tanah ini menghasilkan dolar untuk Negara bukankah seharusnya masyarakat asli hidup di rumah yang layak huni?” ujar Rafael dengan dana tanya.

Empat unit rumah ini dibangun menggunakan Dana Desa (DD) Kampung Nawaripi tahun anggaran 2024 senilai Rp500 juta, dengan rincian satu rumah dianggarkan Rp125 juta.

Rafael menegaskan surplus nasional tidak boleh berhenti hanya di angka statistik, harus diterjemahkan menjadi pembangunan nyata dalam bentuk rumah layak huni, sekolah, fasilitas kesehatan bagi Orang Asli Papua (OAP).

Rafael meminta harus ada kebijakan afirmatif. Sebagian dana dari PT Freeport Indonesia dan surplus Nasional diprioritaskan untuk masyarakat OAP, terlebih khusus OAP yang tinggal di Kampung Nawaripi Distrik Wania, Kabupaten Mimika Papua Tengah.

Sesuai target, pembangunan rumah layak huni OAP sebagai instrumen pemerataan hasil eksport tambang mineral PT FI.