Obeth mengungkapkan sejak transportasi udara ini berhenti masyarakat di wilayah setempat mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan makanan (Bama) maupun hendak turun ke Timika atau kembali ke kampung.

Ia berharap kondisi sulit yang dialami masyarakat secepatnya direspons oleh pemerintah terutama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Jangan biarkan masalah ini berlama-lama. Kalau ada masalah diselesaikan dan hadapi. Kalau tidak selesaikan kami pertanyakan apa di balik itu?” katanya.

Obeth mengungkapkan masyarakat sangat membutuhkan kehadiran transportasi udara sebagai urat nadi memperlancar arus distribusi barang maupun manusia dari kampung ke Kota Timika.

Kondisi berhentinya pelayanan penerbangan ini sebut Obeth, tidak hanya dialami masyarakat di Lapter Baluni Arwanop saja tetapi termasuk Alama, Jila, dan Tsinga. **