Timika,papuaglobalnews.com  –  Tingkatkan pemahaman dalam berbudidaya ikan, sebanyak 30 pembudidaya ikan air tawar Orang Asli Papua (OAP) perwakilan enam distrik di Kabupaten Mimika mengikuti Diseminasi Kultur Pakan Alami, Hama dan Penyakit Ikan Air Tawar.

Kegiatan yang diselenggarakan Bidang Budidaya pada Dinas Perikanan Mimika berlangsung di salah satu hotel di Timika selama dua hari, Kamis-Jumat 17-18 Spetember 2025.

Pelatihan mengusung sub tema ‘Penjaminan Ketersediaan Sarana Pembudidaya Ikan Dalam Satu Daerah Kabupaten/Kota dan Pengembangan Kapasitas Pembudidaya Ikan Kecil Tahun 2025’.

Dalam pelatihan ini, Dinas Perikanan menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya yakni Astuti dari Balai Pengembangan Teknologi Budidaya (BPTB) DIY dan Dasu Rohmana dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Suka Bumi Jabar Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Peserta utusan enam distrik meliputi Distrik Mimika Baru, Distrik Wania, Distrik Kwamki Narama, Distrik Kuala Kencana, Distrik Iwaka dan Distrik Mimika Timur.

Pembudidaya yang ikut kegiatan ini mereka yang selama ini aktif melaksanakan pemeliharaan ikan air tawar.

Anton Welerubun Kepala Dinas Perikanan dalam penjelasanya mengungkapkan Bidang Budidaya melakukan kegiatan ini dengan konsep mengikuti progaram Asta Cita Pemerintah Pusat dan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Mimika, pembangunan mulai dari kampung ke kota dengan membuka sentra ekonomi baru.

Ia menjelaskan salah satu program tambak kepiting di Kampung Keakwa menjadi percontohan. Mendukung usaha tersebut  Dinas Perikanan sudah membuka akses pasar dengan pembeli dari Makassar sehingga setiap panen pembudidaya langsung mengirim ke Makassar dengan harga yang tinggi ketimbang dibeli oleh para pengepul di Timika dengan harga murah namun baru setahun berjalan sudah macet. Sedangkan Kelompok di Kampung Ohotia hingga kini belum ada laporan perkembangannya.

Dalam membudidaya harus menjaga mutu supaya harganya tetap bagus.

Ia menjelaskan khusus dalam kota lebih difokuskan budidaya ikan air tawar maka diperlukan suatu  perencanaan yang baik.

Dengan pelatihan ini diharapkan mengalami kemajuan dan terampil dalam berusaha guna menghasilkan ikan yang berkualitas, juga berdampak pada pemenuhan kebutuhan keluarga dan menjadi sumber pendapatan daerah, namun jika gagal maka pemerintah kehilangan PAD.

Anton menyampaikan Bupati dan Wakil  Bupati termasuk Gubernur Papua Tengah lagi menyoroti terkait budidaya tangkap. Gubernur membuat program menjadikan Mimika sebagai pusat budidaya dan perindukan yang dapat membantu mendistribusikan benih untuk masyarakat wilayah gunung. Karena letak geografis Timika lebih mudah dijangkau dalam pendistribusian.

Kepada pembudidaya, Anton memotivasi dari pemula, menengah dan melahirkan pembudidaya professional yang dapat bersaing dengan daerah lain.

Sehingga kabupaten lain di Papua melihat Mimika sebagai contoh karena Mimika lebih maju.

Lewat program Budidaya ini pemerintah berharap ada pemerataan pembangunan di bidang usaha ekonomi perikanan air tawar yang ada di kota dan pedalaman.

Ia juga mengingatkan menjadi pembudidaya yang baik dan maju harus mengetahui kualitas benih serta cara mencegah hama.

Ia mengungkapkan Dinas Perikanan dalam mendukung program pemerintah dan Pusat dalam APBD Perubahan telah mengusulkan anggaran memperluas fasilitas Balai Benih dari 4,2 hektar menjadi 7 hektar. Dengan luas lahan yang besar itu bisa berinovasi sesuai kebutuhan masyarakat di Timika.

Ia berterima kasih kepada para pembudidaya atas masukan dan usulan tersebut sehingga diakomodir dalam APBD Perubahan 2025.

Ia menambahkan berdasarkan pendataan Bidang Budidaya saat ini  ada 2000 lebih pembudidaya ikan air tawar baik OAP maupun non OAP. Pendataan ini tujuan memudahkan dalam pemberian bantuan dan pendampingan.

Anton mengakui setiap tahun Dinas Perikanan memberikan bantuan benih meskipun tidak semua menerima karena keterbatasan dana. Kepada yang belum mendapat bantuan harap bersabar.

Ia menambahkan dalam membudidaya ikan mengikuti perkembangan teknologi. Sebelumnya bioflok dengan tarpal sekarang diganti dengan viber karena dari sisi kualitas lebih tahan lama dan mudah untuk dibersihkan termasuk pada saat panen.

Kepada masyarakat Dinas Perikanan terus melakukan gerakan konsumsi pangan lokal berbasis ikan. Makan ikan dan makan daging  hampir sama. Tetapi dari sisi nilai protein ikan lebih tinggi. Anak yang makan banyak ikan ikut membentuk kecerdasan otak.

Ia menyampaikan Dinas Perikanan melalui Bidang Pengolahan beberapa tahun lalu bekerjasama dengan pemerintah distrik dan Posyandu. Ikan-ikan yang diberikan diolah untuk diberikan makanan bagi ibu hamil dan anak-anak agar sasarannya lebih tepat.

Menurutnya lewat konsumsi pangan lokal berbasis ikan selain mendapat maanfaat gizi juga dapat menurunkan stunting.

Anton menambahkan Dinas Perikanan melakukan pendataan dan monitoring usaha pembudidaya ikan air tawar lewat aplikasi SiCantik Mimika. **