Timika,papuaglobalnews.com – Enam puluh murid kelas VII SMP Tabita Sion Timika dibekali pengetahuan seputar merawat kebersihan organ reproduksi. Penyuluhan edukasi menjaga kesehatan reproduksi ini diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Pasar Sentra, Jumat 24 Oktober 2025 pukul 09.00 WIT.

Selain memberikan edukasi merawat kesehatan organ reproduksi khusus murid kelas VII, dilanjutkan dengan pelayanan pemeriksaan kesehatan status gizi, kulit, mata, penyakit tidak menular (tekanan darah, gula darah sesaat, HB) kepada seluruh siswa-siswi kelas VII–IX, pembagian tablet tambah darah khusus kepada siswi kelas VII–IX dan pemeriksaan malaria kepada siswa/i serta guru serta pemeriksaan lingkungan sekolah dan Kantin Sehat.

drg. Naomia A. Taihuttu selaku penanggungjawab kegiatan tersebut menjelaskan, pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dirangkai dengan program nasional Cek Kesehatan Gratis Sekolah (CKGS).

drg. Naomia menjelaskan dalam kegiatan ini anak-anak diberikan materi penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, HB, pemberian tablet tambah darah untuk putri dan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh diantaranya mata, kulit, gigi, pemeriksaan darah untuk mengecek HB, tekanan darah, timbangan berat badan dan ukur tinggi badan.

Selain itu lanjut drg. Naomia petugas mewawancarai anak-anak mengenai riwayat perilaku kesehatan sebelumnya.

Dikatakan, program Cek Kesehatan Gratis Umum (CKGU) untuk masyarakat dilakukan langsung di Puskesmas atau di pos-pos tertentu yang sudah ditetapkan. Sedangkan untuk Cek Kesehatan Gratis Sekolah (CKGS) petugas BLUD Puskesmas Pasar Sentra langsung mendatangi sekolah.

Ia mengungkapkan melalui CKGS ini semua data anak-anak mulai dari imunisasi lengkap hingga riwayat penyakit hepatitis, gejala diabetes termasuk penyakit yang dialami saat ini baik psikis langsung ditelaah secara menyeluruh.

Hasil pemeriksaan setiap anak yang ditemukan suatu penyakit akan diberikan rujukan untuk melanjutkan pengobatan di Puskesmas Pasar Sentra.

“Dari hasil pemeriksaan ini tidak hanya dipantau oleh puskesmas saja tetapi akan disampaikan kepada guru dan orangtuanya,” jelas drg. Naomia.

Dalam program ini, Puskesmas sudah mengirimkan barcode melalui sekolah untuk diteruskan kepada orangtua. Lewat barcode ini orangtua atau anak dapat mengisi riwayat sakit apa saja yang dialami, sudah menerima imunisasi lengkap atau belum, termasuk perilaku saat ini di sekolah. Dengan pengisian data pada barcode ini memudahkan pemantauan oleh petugas kesehatan dan anak tetap mendapatkan hak pelayanan kesehatan. Namun yang terjadi meskipun sudah diberikan barcode oleh Puskesmas melalui sekolah, orangtua banyak yang tidak mengisinya.

Program ini sudah diberikan kepada sekolah lain dengan jadwal TK, Paud sejak Bulan Agustus, tingkat SD Bulan September dan tingkat SMP dan SMA-SMK pada Oktober ini.

Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi diberikan mulai dari siswa-siswi kelas VI SD. Materi penyuluhan disesuai dengan tingkatan usia dan kelasnya.

Melalui program CKGS ini, drg. Naomia berharap tingkat kesehatan anak-anak semakin baik mengikuti perkembangan dan pertumbuhan usia anak secara normal.

Program menjemput bola ini bertujuan, pemerintah berkeinginan untuk menjangkau semua anak usia dini agar mendapat pelayanan dan kesehatannya dideteksi secara dini sehingga yang ditemukan sakit dan stunting langsung ditangani lebih awal. **