Melawan Lupa 12 Tahun Tragedi Paniai Berdarah
Oleh : Yunus Gobai
TRAGEDI Paniai Berdarah 8 Desember 2014 adalah luka terbuka bagi rakyat Paniai. Para siswa atau pelajar menjadi korban nyawa dan hingga kini tahun 2025 keluarga serta rakyat Paniai masih menyimpan duka yang tak pernah terjawab.
Kini sudah menjelang 12 tahun negara Indonesia masih gagal menghadirkan keadilan. Keluarga korban dan rakyat Paniai menunggu pemerintah daerah, pemerintah pusat bahkan penegak hukum baik nasional maupun internasional untuk hadir lalu mengadili para pelaku pelanggaran HAM berat yang belum pernah dipertanggungjawab secara hukum yang berlaku di nasional maupun internasional.
Keluarga korban dan rakyat Paniai tidak akan diam atas nama kemanusiaan, kebenaran harus dibuka dan keadilan harus ditegakkan.
Kasus pelanggaran HAM Berat Paniai 2014 adalah tragedi penembakan warga sipil oleh aparat keamanan di Paniai, Papua, yang menewaskan beberapa orang, termasuk anak-anak, dan menjadi perhatian aktivis HAM.
Negara harus serius menyelesaikan kasus ini untuk meberikan rasa keadilan. Negara tidak boleh tumpul keatas namun tajam kebawah. Semua harus berlaku sama di hadapan hukum tanpa ada alasan apapun demi menjunjung nilai-nilai kejujuran, keadilan dan kemanusiaan.
Komnas HAM harus menginvestigasi dan mengawal proses hukum agar pelaku (TNI/Polri) diadili, serta meminta penyelesaian kasus ini menjadi pintu masuk penuntasan kasus HAM lainnya di Papua.
Data Korban Paniai Berdarah 8 Desember 2014
Korban Tewas:
1. Yulianus Yeinro (17), (pelajar SMA)
2. Apinus Gobai (16), (pelajar SMA)
3. Simon Degei (17), (pelajar SMA)
4. Alpius You (18), (pelajar SMA)
5. Abia Gobay (17), (pelajar SMA)
Korban Kritis:
1. Yulianus Tobai (33) SATPAM
2. Selpi Dogopia (34) (IRT)
3. Jermias Kayame (48) Aparat Kampung
4. Marice Yogi (52 Tahun) (IRT)
5. Yulianus Mote (25) Pemuda Enagotadi
6. Agusta Degei (28) (IRT)
Korban Luka-luka:
1. Oni Yeimo, Pemuda
2. Yulian Mote (ASN)
3. Oktovianus Gobay (Siswa SMP)
4. Noak Gobai (Mahasiswa)
5. Bernadus Magai Yogi (Siswa SD)
6. Akulian Degey (Siswa SMP)
7. Andarias Dogopia (Pemuda)
8. Abernadus Bunai (Siswa SD)
9. Neles Gobay (ASN)
10. Jerry Gobay (Siswa SD)
11. Oktovianus Gobay (Siswa SD)
12. Yuliana Edoway (IRT). **

































