Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Direktorat Farmankes).

Ia menyebutkan berdasarkan perhitungan Dinas Kesehatan Mimika sejak tahun 2021, 2022 dan 2023 kebutuhan obat malaria dalam sehatun termasuk overstok mencapai rata-rata dua juta tablet.

“Sebenarnya yang menjadi super cepat dalam menuntaskan malaria dari ketersediaan obat, karena setiap hari petugas selalu melakukan pemeriksaan mengambil sample darah malaria berjalan terus. Kalau untuk alat tes di Timika sudah tidak menjadi masalah,” katanya.

”MTQ

Dikatakan, pada tahun 2025 ini Dinkes menargetkan dua juta pemeriksaan tes darah malaria terhadap setiap pendudukan baik yang mempunyai gejala maupun belum bergejala.

Tingginya target pemeriksaan malaria, ia beralasan 70 persen penduduk di Mimika yang kena malaria tanpa gejala.

“Petugas kami buka layanan pemeriksaan sedini mungkin. Jika diketahui ada gejala langsung diobati lebih awal untuk memutus rantai penularan baru kepada orang lain melalui nyamuk,” katanya. **