Namun, di sisi lain, peluang terbuka luas. Bila AK mampu menunjukkan integritas, ketegasan, dan keberpihakan, maka kehadirannya bisa menjadi awal baru bagi inklusivitas birokrasi Mimika.

Refleksi

“Kamoro di Jantung Administrasi Mimika” lebih dari sebuah tulisan indah. Ia lebih dari itu, yaitu sebuah narasi yang tengah hidup. AK kini memikul beban ganda: menjalankan roda pemerintahan dengan profesional sekaligus menjaga kehormatan simbol bagi pemilik Tapare Mimika.

Sejarah sedang mencatat: apakah pelantikan ini hanya sebuah momen seremonial, ataukah tonggak perubahan yang menegaskan bahwa Mimika sungguh berdiri di atas fondasi pemilik tanah yang sah: Mimika We.

Oleh : Laurens Minipko
(Isi tulisan tanggung jawab penulis)