Perasaan bangga juga dirasakan Sigit Warayaan pemenang CCR Anak.

” Kami sangat senang bisa mewakili Papua Tengah ke ajang nasional. Terimakasih buat para pendamping kami yang sudah setia mengajari dan membimbing kami,” ujarnya.

Dra. Berlinda Renwarin, salah seorang dewan juri lomba CCR Anak dan Remaja memberikan apresiasi kepada para peserta lomba, para pembina dan pendamping yang telah berjuang luar biasa dalam mengikuti event Pesparani II ini.

“Kalah menang itu biasa. Yang kalah bukan berarti tidak bisa juara. Mereka hanya butuh latihan dan belajar lebih giat lagi,” katanya memotivasi.

Ia menganjurkan kedepan perlombaan serupa perlu dilakukan di tingkat paroki dan lingkungan dalam mendukung tumbuh kembang iman anak serta pengetahuan agama Katolik semakin baik. Manfaat lainnya melatih mental agar anak-anak terbiasa tampil dan lebih percaya diri mengikuti lomba.

“Sejauh ini mereka bisa. Hanya saja mungkin masih gugup dan canggung. Namun secara keseluruhan mereka hebat,” ungkapnya.

Baginya, kesuksesan yang diraih anak-anak ini adalah motivasi untuk terus berlatih dan dapat diwariskan kepada generasi muda lainnya, bahwa proses yang baik selalu menghasilkan hasil yang baik pula.

“Mari kita dukung mereka agar tampil lebih maksimal di tingkat nasional nanti,” harapnya. **