Perasaan Uskup Agustinus ini kata Mgr Bernardus sama juga dialami dirinya.

“Saya tidak punya cita-cita dan keinginan menjadi Uskup. Saya mau jadi seorang Agustinuswan. Saya mau hidup dalam kontemplasi, mencari Tuhan dalam keheningan. Tetapi gereja Papua membutuhkan, Yesus Gembala Agung membutuhkan,” kata Uskup Bernardus.

Uskup Bernardus menyampaikan perasaan serupa dirinya sampaikan ketika bertemu Nuncio di Jakarta.

“Inilah pilihan Yesus Kristus sendiri Sang Gembala Agung, saya siap untuk menerimanya,” kata Uskup Bernardus.

Dalam menjalankan tugas kegembalaan, Uskup Bernardus sangat mengharapkan rekan-rekan imam, biarawan dan biarawati serta umat sekalian meskipun sebagai uskup juga adalah umat. Dalam pelayanan membutuhkan dukungan doa dari semua umat.

Uskup Bernardus meminta kepada para imam, frater, bruder, suster serta umat dalam mendukung pelayanan perlu memperhatikan tiga hal penting.

Pertama, mengedepankan sikap saling mendengarkan. Kedua, Saling mengedepankan dialog dan komunikasi. Dan Ketiga, sikap saling membantu dan saling bekerjasama. Karena sebagai uskup tidak dapat menjalankan tugas sendirian. **