Ketua Majelis Ulama Indinesia (MUI) Bidang Fatwa Prof. Asrorun Niam Sholeh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus.

“Saya menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin Katolik tertinggi yang dikenal peduli pada semangat persaudaraan dan anti-penjajahan,” ujar Prof Niam dalam keterangannya tertulisnya.

Prof Niam berharap, semoga komitmen dan semangat perdamaian yang terus diperjuangkan dapat dilanjutkan, menuju persaudaraan antar manusia.

”MTQ

“Paus Fransiskus dikenal sebagai salah satu tokoh agama yang memiliki komitmen kemanusiaan universal, mencintai sesama manusia, dan memerangi penindasan. Beliau pernah membangun kesepahaman dengan Grans Syeikh al-Azhar dan juga hadir di Indonesia, semuanya mengusung tema perdamaian dan persaudaraan universal,” ucap dia.

Ia  menjelaskan, Paus Fransiskus merupakan salah satu tokoh agama yang punya perhatian terhadap isu perdamaian dan persaudaraan kemanusiaan.

“Paus bersama Syeikh al-Azhar menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia untuk mendorong perdamaian umat Muslim-Kristen Katolik. Dan ini hal yang bersejarah, perlu untuk diterjemahkan secara operasional, dengan semangat kebersamaan, substantif, tidak sekedar seremoni dan artifisial, khususnya bagi umat dan toloh Islam dan Katolik di Indonesia,” tandas Niam.

Sementara itu Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya, Paus Fransiskus.

Ungkapan duka cita Megawati  disampaikan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo. Dalam suratnya Megawati menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.

“Bersama ini, saya Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025. Saya dan rakyat Indonesia lainnya merasa sangat kehilangan atas kepergian Yang Mulia Sri Paus Fransiskus,” kata Megawati dikutip dari siaran persnya.

Megawati mengenang saat Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Mesir, Prof. Dr. Ahmed el Thayeb memberikan kepercayaan kepadanya sebagai Juri Zayed Award tahun 2024. Dia tak akan melupakan pertemuan khusus dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Februari 2025.

“Dan tentunya saya tak akan pernah melupakan pertemuan khusus saya dengan Sri Paus Fransiskus di kediaman beliau di Casa Santa Marta, Vatikan, pada 7 Februari 2025. Serta kepercayaan beliau kepada saya untuk menjadi Presiden Scholas Occurentes Indonesia dan Asia,” tutur Megawati.

Ia  mengatakan Paus Fransiskus bukan hanya tokoh agama bagi umat Katolik. Megawati menyebut Paus merupakan tokoh yang dikagumi karena pemikiran dan kiprahnya dalam membangun persaudaraan serta kesetaraan antar umat manusia se-dunia.

“Selamat jalan Sri Paus Fransiskus, saya dan bangsa Indonesia akan selalu mengenang jasa-jasa Holy Father kepada dunia,” ujarnya.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus. Ia berharap ajaran-ajaran baik dan mulia Paus Fransiskus menjadi warisan yang dapat diteruskan.

“Duka mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat perdamaian dalam kasihnya selalu hidup di hati umat manusia,” kata Puan dalam keterangannya, Senin 21 April 2025.

Puan pun mengenang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia.

“Ini menjadi bukti bahwa Bapa Suci tidak hanya dicintai oleh umat Katolik, tapi juga dihargai seluruh umat dari beragam agama,” tuturnya.

“Sosok Paus yang sangat rendah hati dan penuh kesederhanaan membuat beliau dikagumi oleh masyarakat Indonesia,” kata Puan.

Ia  pun merasa tersanjung karena mendapat undangan dari Paus ke Istana Apostolik, Kota Vatikan untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak pada awal Februari lalu. Puan diundang bersama Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

“Sebuah kebanggaan bagi saya mendapat undangan dari Paus Fransiskus untuk menghadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak,” ujarnya.

Pertemuan bertema ‘Let’s Love and Protect Them’ tersebut dihadiri para pemimpin dunia seperti sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, dan advokat global terkemuka untuk hak anak.

Sebelum perhelatan World Leaders Summit on Children’s Rights, Puan bersama Megawati juga sempat mengikuti forum Unbroken Kids Alliance yang digelar di Museum San Salvatore in Lauro, Roma, Minggu (2/2). Aliansi ini menaungi anak-anak korban perang Palestina dan Ukraina.

Dalam kegiatan di Italia saat itu, Puan dan Megawati juga diterima Paus Fransiskus di kediamannya langsung pada Jumat (7/2). Menurut pihak Vatikan, untuk pertama kalinya Paus Fransiskus bersedia menerima tamu luar negerinya di kediaman pribadi.

Meski dalam kondisi kurang sehat, Sri Paus tetap menyempatkan diri bertemu karena penghormatannya terhadap keluarga Bung Karno, terutama Megawati yang sempat diminta menjadi juri Zayed Award, ajang yang memberi apresiasi terhadap organisasi dan individu yang mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

“Sri Paus Fransiskus merupakan tokoh yang sangat mendukung perdamaian. Beliau selalu mengadvokasi agar kekerasan dan perang dihentikan. Dunia kehilangan sosok besar,” kata dia.

“Selamat jalan Bapa Suci, Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat Sri Paus dalam kemanusiaan akan terus membawa manfaat dan diteruskan oleh semua umat manusia di muka bumi,” tutup Puan.

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka turut menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.

Gibran mengatakan, Paus Fransiskus merupakan pemimpin spiritual yang penuh kasih dan teguh dalam menyuarakan nilai kemanusiaan.

“Dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang lembut, penuh kasih, dan teguh dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Gibran melalui akun Instagram resminya @gibran_rakabuming, Senin 21 April 2025.

“Atas nama pribadi dan bangsa Indonesia, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus,” sambungnya.

Wapres Gibran Rakabuming Raka meyakini warisan Paus Fransiskus dalam membangun jembatan antaragama, merawat bumi, dan memperjuangkan yang tertindas akan terus hidup dalam hati umat manusia.

“Doa dan simpati dari kami bangsa Indonesia. Semoga damai menyertai beliau, dan cinta kasihnya tetap menjadi suluh bagi dunia,” tutup dia. **