Timika,papuaglobalnews.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berencana menugaskan Wakil Presiden Gibran Raka Bumi Raka untuk berkantor di Papua.

Merespons atas rencana penugasan Wakil Presiden berkantor di Papua, Melianus Numang, Ketua Angkatan Muda Kemah Injil (AMKI) Provinsi Papua Tengah menaruh suatu harapan besar bahwa harus mampu menyelesaikan berbagai konflik berkepanjangan yang terjadi di tanah Papua.

Hal ini disampaikan Melianus dalam rilisnya kepada redaksi papuaglobalnews.com pada Selasa 15 Juli 2025.

”MTQ

Kasus-kasus yang perlu diselesaikan sebut Melianus, seperti dihadapi masyarakat Papua Tengah saat ini aksi kontak senjata antara TNI dan TPN/OPM yang mengakibatkan jatuh korban jiwa dan persoalan pelanggaran HAM yang terjadi selama ini dimana negara belum menangani secara serius seolah-olah membiarkan.

“Oleh karena itu, kehadiran Wakil Presiden Republik Indonesia nanti harus mampu menyelesaikan 113 kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua yang belum diselesaikan sampai saat ini,” harap Melianus.

Ia menegaskan jika orang nomor dua di Indonesia ini tidak bisa menyelesaikan kompleksitas masalah di tanah Papua seperti masalah historis terkait integrasi Irian Barat ke Indonesia, pelanggaran hak asasi manusia dan meningkatnya marginalisasi dan diskriminasi terhadap orang Papua sebaiknya tidak perlu berkantor di Papua.

“Wakil Presiden bisa saja berkantor di Papua, tetapi ia harus mampu menyelesaikan akar masalah yang dihadapi orang Papua saat ini. Karena persoalan utama di Papua bukan soal makan, minum dan aspal jalan, tetapi soal kemanusiaan,” tegasnya.

Menurutnya, penugasan Wakil Presiden berkantor di Papua hanya dengan alasan semata-mata mempercepat pembangunan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan berarti lebih baik tidak perlu datang ke Papua. Karena mengurus pendidikan, kesehatan dan infrastruktur sudah ada pemerintah provinsi, kabupaten dan walikota.

Di Papua katanya saat ini sudah ada enam gubernur dan para bupati di tanah Papua yang dipilih langsung oleh rakyat dengan tugas menangani program pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur.

“Memang di tanah Papua ini masalahnya kompleks. Oleh karena itu, rencana Gibran Raka bumi Raka berkantor di tanah Papua harus melihat akar masalah Papua. Kalau tidak mampu selesaikan masalah lebih baik rencana ini dibatalkan saja,” katanya.

Sebagai anak muda Papua, Melianus meragukan kemampuan Wakil Presiden Gibran selama berkantor di Papua dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Papua. **