DLH Mimika Resmikan Kios Bank Sampah Inauga, Dorong Digitalisasi dan Perubahan Perilaku Pengelolaan Sampah di Tingkat Rumah Tangga
Timika,papuaglobalnews.com – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali melakukan terobosan dalam pengelolaan sampah dengan meresmikan Kios Bank Sampah Inauga. Kios Bank Sampah ini sebuah model pengelolaan sampah berbasis komunitas yang mengedepankan digitalisasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat. Peluncuran ini dilakukan oleh Ananias Faot, Plt. Asisten I Setda Mimika mewakili Bupati Mimika Johannes Rettob ditandai dengan pengguntingan pita Kios Bank Sampah, Jumat 21 November 2025.
Kegiatan ini dihadiri Merlyn Temorubun, Plt. Kepala Distrik Wania, Alan Jaya, Sekretaris Distrik Mimika Baru, Gerson Rumbarar, Kepala Kelurahan Inauga, Kepala Kelurahan Koperapoka, Kepala Kelurahan Wanagon, Kepala Kelurahan Kamoro Jaya, Kepala Kelurahan Wonosari Jaya, Kepala Kampung Mawokauw Jaya, Edyson Rafra, tokoh masyarakat, tokoh agama, operator bank sampah, serta tamu undangan lainnya.
Jeffri Deda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika dalam laporan menyampaikan peluncuran Kios Bank Sampah Inauga bukan hanya seremonial, tetapi merupakan perubahan perilaku besar dalam pengelolaan sampah dari yang semula “kumpul–angkut–buang” menjadi “pilah–kumpul–tabung.”
“Hari ini bukan sekadar peresmian biasa. Ini adalah perubahan perilaku kita semua. Dari kumpul, angkut, buang. Kini kita mulai dengan strategi baru: kita pilah dari rumah tangga, kita kumpul, kita bawa, dan kita tabung agar menjadi manfaat bagi kehidupan untuk ditukar dengan sembako,” ujar Jeffri.
Jeffri mengungkapkan produksi sampah di wilayah Mimika sudah mencapai 100 ton per hari, sedangkan kapasitas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Iwaka hanya menyisakan sekitar empat dari semula Sebelas hektar. Tanpa perubahan pola pengelolaan, persoalan sampah dikhawatirkan menjadi ancaman lingkungan serius.
Karena itu, pemerintah daerah mendorong skema baru berbasis bank sampah sebagai upaya menekan timbunan sampah sejak dari sumber.
Dalam program ini, DLH juga menyiapkan Aplikasi Kios Sampah, yang memudahkan warga dalam menjual sampah dengan penjemputan oleh petugas, atau mengantar langsung ke Kios Bank Sampah Inauga.
Lewat apliksi tersebut warga dapat mengisi jumlah sampah dan jenisnya, termasuk sudah mengetahui berapa nilai uangnya.
Untuk mengakses Aplikasi Kios Sampah ini warga dapat men-download di plyastor Android.
Ia menjelaskan, jenis sampah yang dapat dijual antara lain plastik, logam, kertas, dan residu. Hasil penjualan dihitung berdasarkan timbangan, dan dapat ditukar dengan sembako seperti telur, minyak goreng, gula, hingga mie instan.
Digitalisasi ini diharapkan memudahkan pencatatan transaksi, menjaga transparansi harga, serta memastikan stok sembako tetap aman.
Ia menambahkan untuk mempercepat perubahan perilaku masyarakat, DLH menargetkan 22 kios sampah aktif di kelurahan dan kampung dengan 2.200 nasabah aktif yang rutin memilah dan mengumpulkan sampah.

































