Distrik Wania Selenggarakan Musrenbang, Kadistrik Wania Harap Tujuh Anggota DPRD Dapil 4 Perjuangkan Aspirasi Rakyat
Mantan Kepala SMP N 2 Mimika ini menyampaikan dalam Musrenbang ini dapat melakukan evaluasi program-program tahun lalu yang belum diakomodir pada tahun ini untuk diusulkan kembali agar dianggarkan pada tahun depan.
Ia menjelaslan sebelum pelaksanaan Musrenbang Distrik ini sudah diawali dengan Musrenbang tingkat Kampung dan Kelurahan. Hasil dari Musrenbang tersebut dimasukan untuk distrik yang kemudian diserahkan kepada Tim Asistensi Bappeda untuk diusulkan ke Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Sistem Informasi Terpadu (SIP).
Pada kesempatan itu, Mathius mengungkapkan kemajuan pembangunan wilayah Distrik Wania dibandingkan dengan Mimika Baru, Wania masih tertinggal jauh.
“Karena sesuai yang saya lihat di lapangan Pemerintah Kabupaten Mimika buka jalan langsung satu paket dengan penimbunan, pengerasan dan pengaspalan. Tapi kalau kita di Wania, setelah buka jalan hanya sampai di timbun. Setelah itu tunggu lama dulu baru pengerasan dan aspal,” kritik Matheus.
Untuk itu, Matheus berharap kepada tujuh anggota DPRKD agar memperjuangkan aspirasi masyarakat Wania dalam rapat di DPRD.
“Ketujuh DPRK ini harus berani baku hantam dengan dewan yang lain saat sidang di dewan untuk perjuangkan aspirasi kami Wania,” kata Mathius.
Ia menambahkan dari Bidang Kesehatan, Ekonomi dan Pendidikan sangat berharap dalam proses pembangunan di wilayah Wania kedepan mengalami suatu kemajuan seperti distrik yang lain.
Sebagai kepala distrik, ia mengharapkan kepada seluruh masyarakat tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) di wilayahnya agar aktivitas proses pembangunan setiap saat semakin maju, berkembang dan berjalan lancar yang pada akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat sendiri.
Menjaga Kamtibmas ujarnya tidak hanya oleh aparat keamanan dalam hal ini kepolisian, TNI dan pemerintah tetapi menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.
Sementara Oktovianus Dogopia, Koordinator Tim Asistensi Bappeda Mimika dalam membacakan arahan Yohana Paliling, Kepala Bappeda mengingatkan kepada peserta agar
kegiatan yang sudah diakomodir dalam Dana Desa jangan lagi dimasukan dalam SIP. Tetapi memasukan kegiatan yang benar-benar urgen sesuai Bidang Fispra, Sosbud dan Ekonomi yang lebih mengarah pada penanganan stunting.
Selain itu mengusulkan program padat karya yang diperuntukan bagi masyarakat dan dikerjakan oleh masyarakat sendiri.
Oktovianus juga menyampaikan sesuai jadwal batas akhir penginputan program dalam SIP oleh masing-masing operator distrik pada 26 Februari 2025 mendatang. **