Dinkes Mimika Laksanakan Sosialisasi dan Pendampingan PPK-BLUD Puskesmas, Mimika jadi Pilot Project untuk Papua
Ia mengungkapkan adapun tantangan utama Puskesmas menjadi BLUD yakni;
1. Kurang pemahaman dalam menyiapkan dokumen BLUD.
2. Tidak ada SDM dengan kompetensi akutansi.
3. Pembinaan dan komitmen Pemda kurang.
Ia juga mengakui fleksibilitas BLUD manfaatnya sangat dirasakan mendukung kegiatan UKM. Bahwa dana BLUD digunakan untuk penyediaan media KIE, kunjungan rumah, penyediaan reagen skrining, rekrutmen SDM untuk kegiatan UKM dll dan dana BLUD dapat digunakan untuk kegiatan UKM sebelum dana BOK dapat direalisasikan.
Selain itu lanjutnya tantangan pasca penerapan BLUD yakni;
1. Puskesmas BLUD tidak lagi mendapat dukungan APBD dari Pemerintah Daerah atau dikurangi jatah dukungan APBD.
2. Fleksibilitas tata kelola keuangan BLUD masih belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
3. Kurangnya pemahaman SDM di Faskes, Dinkes serta lintas sektor terkait seperti BPKAD, Bappeda, Bagian Perekonomian dan Hukum Sekda, serta Itjen di daerah dalam pengelolaan dan implementasi BLUD secara keseluruhan.
4. Moratorium rekrutmen SDM BLUD.
5. Adanya dinamika pergantian pejabat di puskesmas yang menangani BLUD serta, Dinkes kabupaten atau kota dan provinsi sebagai pembina BLUD. **

































