ASPEK Gelar Aksi di Satgas PKH, Soroti Kerusakan Hutan di Kepulauan Riau dan Batam
Meminta Satgas PKH meninjau langsung ke lapangan terkait seluruh permasalahan yang disampaikan masyarakat Kepulauan Riau.
Meminta Presiden Prabowo Subianto lebih peduli terhadap nasib Kepulauan Riau, khususnya dalam menjaga kelestarian alam, hutan, dan bukit-bukit yang telah banyak digunduli di Kabupaten Lingga dan Kota Batam.
Meminta Presiden Prabowo memerintahkan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk mengevaluasi dan mencabut izin PT CSA dan PT SPP apabila terbukti tidak berpihak pada kesejahteraan masyarakat.
Meminta Kementerian Kehutanan meninjau kembali luas perizinan HGU PT CSA dan PT SPP di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Menuntut transparansi atas perluasan penguasaan lahan, baik tanah negara maupun tanah masyarakat, yang dinilai dilakukan secara tidak manusiawi dengan kompensasi yang tidak layak.
Zuhardi menegaskan, apabila aspirasi yang disampaikan dalam aksi tersebut tidak didengar dan tidak ditindaklanjuti, maka ASPEK bersama jaringan aktivis Kepulauan Riau akan menggalang aksi besar-besaran di Istana Negara, Jakarta, dengan melibatkan langsung masyarakat dari Kepulauan Riau.
“Kami ingin pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto, turun langsung ke lapangan, ke Kabupaten Lingga, untuk melihat sendiri bagaimana permasalahan yang dialami masyarakat dengan perusahaan PT CSA dan PT SPP,” tegas Zuhardi.
Ia juga mengingatkan agar pemerintah pusat tidak hanya menerima laporan sepihak dari pejabat daerah. “Pemerintah pusat jangan hanya mendengar laporan-laporan yang bagus-bagus saja. Kami tidak anti investasi, tetapi investasi jangan sampai merugikan masyarakat dan merusak lingkungan,” pungkasnya. **

































