Jakarta,papuaglobalnews.com – Mendukung mengembangkan bisnis dan mewujudkan kemandirian ekonomi, Freeport Indonesia menggandeng Uncen memberikan pelatihan bisnis dan pendampingan usaha terhadap 47 mahasiswa pilihan.
Selain 47 mahasiswa Uncen ada tiga alumni Papuan Bridge Program (PBP) asal Jayapura ikut dalam pelatihan tersebut.

PBP merupakan program yang diinisiasi Institut Pertambangan Nemangkawi PTFI berupa pelatihan pengembangan kapasitas agar siap terjun ke dunia usaha dan dunia kerja yang sejak 2012 telah berhasil meluluskan 241 peserta.

Pelatihan yang berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNCEN Jayapura pada tanggal 18 sampai 20 Februari 2025 ini diikuti peserta yang sebagian besar berasal dari Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan berbagai fakultas lain.

Mereka memulai beragam usaha di antaranya produk Virgin Coconut Oil (VCO), keripik, makanan olahan dari sagu, Coklat Ubi dan Brownies, minuman smoothies buah dan sayur, kuliner khas Batak, bengkel dan usaha jasa, serta sektor tekstil.

Selama tiga hari peserta mendapat pelatihan dari para narasumber antara lain Bank Papua, Bank Rakyat Indonesia (BRI), BPOM Jayapura, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jayapura, wirausaha berpengalaman (praktisi bisnis), dan berbagai pemerintah lainnya. Mahasiswa juga berkesempatan mendapatkan wawasan tentang perizinan, literasi keuangan, serta konsultasi dengan pelaku industri dan akademisi, termasuk dari pelaku UMKM lokal yang telah sukses menjalankan bisnisnya.

Mendukung mempromosikan produk UMKM para mahasiswa PTFI bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI Jayapura).

Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnaiti dalam rilis kepada yang diterima papuaglobalnews.com Selasa malam 4 Maret 2025 menjelaskan Freeport Indonesia yakin bahwa investasi terbaik adalah pengembangan sumber daya manusia khususnya generasi muda.

“Bersama Uncen, kami memberikan dukungan kepada mahasiswa yang telah memulai bisnisnya dengan memberikan pelatihan, mempertemukan dengan pasar dan membuka akses permodalan,” tulisnya.

Menurut Katri, salah satu program yang dijalankan bersama Uncen adalah Program Kokarya Studentpreneurship yang merupakan gabungan antara Ko (kamu) dan Karya. Sedangkan Studentpreneurship merupakan salah satu program kewirausahaan di Fakultas Ekonomi Bisnis Uncen.

PTFI siap mendukung kemudahan akses informasi serta pemasaran UMKM lokal. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung mahasiswa untuk berwirausaha sekaligus memudahkan akses informasi yang dibutuhkan mahasiswa untuk sukses berwirausaha.

“Kami bersyukur kegiatan yang telah memasuki tahun kedua penyelenggaraan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari Rektor Uncen, para mahasiswa, dan juga mitra-mitra kami. Harapannya mahasiswa bisa menjadikan kewirausahaan sebagai pilihan karir yang menjanjikan, bukan hanya sebagai alternatif,” katanya memotivasi.

Rektor Uncen Oscar Oswald O. Wambrauw, mengapresiasi sinergi kemitraan melalui pelatihan kewirausahaan ini.

Pada kesempatan itu Oscar berterima kasih atas terselenggaranya program Kokarya Studentpreneurship yang diinisiasi oleh PTFI dalam komitmennya mendukung sinergitas antara perguruan tinggi dan dunia industri atau perusahaan dalam mempersiapkan SDM berkualitas yang siap memasuki dunia usaha dan industri, serta siap menghadapi dunia global dan kemajuan teknologi,” kata Oscar.

Salah seorang peserta pelatihan Agatha Yenusi mengatakan dengan kegiatan Kokarya Studentpreneurship ini dirinya bisa meningkatkan usaha yang telah dirintisnya di bidang produk Virgin Coconut Oil.

“Untuk kami yang sudah punya usaha dan baru merintis, kegiatan ini memberi tambahan kita rambu-rambu dan pedoman dalam berbisnis. Harapan saya kegiatan ini terus berlanjut, jadi teman-teman atau adik kelas tidak hanya fokus hanya menjadi PNS saja tetapi bisa punya keputusan untuk menjadi pengusaha muda,” katanya. **