Terkendala Jaringan Internet, Kurang Lebih 2000 Pelajar SMP di Mimika Batal Ikut Pra ANBK
Timika,papuaglobalnews.com – Kurang lebih 2000 pelajar kelas VIII SMP se Kabupaten Mimika Papua Tengah batal mengikuti Pra Assesmen Nasional Berbasis Kompetensi (ANBK) selama dua hari, terhitung Selasa 19 dan Rabu 20 Agustus 2025. Pelaksanaan Pra ANBK berlangsung di masing-masing sekolah.
Jenni O. Usmani Kepala Dinas Pendidikan melalui Mantho Ginting, Kepala Bidang SMP dan SMA-SMK menjelaskan, pelaksanaan simulasi atau pra ANBK tersebut di Mimika diikuti 56 dari 57 sekolah. Namun satu sekolah yakni SMP Banti tidak ikut alasan gangguan keamanan sejak kejadian tahun 2017 lalu.
Mantho mengakui akibat dari jaringan internet masih lemah maka sekolah pedalaman yang menggunakan starlin tetap melaksanakan ANBK dan di wilayah kota yang menggunakan starlin hanya SMP Kartika. Sedangkan sekolah lain yang menggunakan Indihome pelaksanaannya ditunda dan pelaksanakan akan dilakukan Penjadwalan Ulang (PU).
Ia mengungkapkan pra ANBK ini berfungsi untuk memperkenalkan cara menggunakan peralatan bagi anak-anak SMP yang baru pertama mengikutinya.
Ia menyebutkan SMP pedalaman yang menggunakan starlin yakni SMPN Ararau, SMPN Agimuga , SMP Kokonaou dan SMPN Atuka serta SMP pedalaman lainnya.
Pelajar akan mengerjakan soal-soal literasi dan numerasi. Ia menyebutkan setelah pra untuk pelaksanaan utama ANBK sesuai jadwalnya pada tanggal 25 Agustus 2025.
Peserta ANBK setiap sekolah 45 orang dengan nama-nama anak ditentukan oleh Kementerian Pendidikan secara acak yang diambil dari Dapodik bukan ditentukan oleh sekolah. Dalam penentuan siapa anak sebagai peserta pihak Dinas Pendidikan dan sekolah tidak mengetahuinya. Semuanya murni hasil acakan operator Kemendikbud. Pihak sekolah baru mengetahui nama anak didiknya menjadi peserta ANBK setelah disampaikan oleh Kemendikbud.
Ribuan pelajar ini mengikuti latihan tujuan untuk mempersiapkan anak-anak dalam memanfaatkan teknologi agar pada pelaksanaan utamanya sudah tidak kesulitan, termasuk memperkenalkan jenis soal yang akan dikerjakan.
Dalam pra ini anak didik peserta ANBK belum mengerjakan soal.
“Anak-anak peserta ANBK akan mengerjakan literasi gabungan mata pelajaran berkaitan dengan bahasa dan numerasi berkaitan dengan perhitungan di dalamnya matematika dan IPA,” jelasnya.
Secara keseluruhan soal yang disiapkan sebanyak 100 nomor dalam bentuk pilihan ganda dan isian dengan jangka waktu dua jam. Soal isian dalam satu pertanyaan dapat dijawab lebih dari satu.
Dalam ANBK ini tidak ada anak yang dinyatakan lulus, sebab pertanyaan yang ada lebih berhubungan pada menguji kemampuan pemahaman anak-anak selama ini terhadap setiap pelajaran yang diajarkan.
Lewat ANBK ini, kata Mantho menjadi dasar bagi pemerintah dalam menilai untuk menentukan mutu sekolah dan dapat mengetahui apa kekurangan dari sekolah tersebut.
“Dari jawab yang diisi peserta ANBK akan terlihat di sistem. Apakah sekolah itu guru matematikanya kurang, guru IPAnya bagaimana. Semuanya akan kelihatan semuanya,” jelas Mantho kepada papuaglobalnews.com pada Selasa 19 Agustus 2025.
Ia menegaskan dalam mengerjakan soal ANBK bukan benar atau salah dalam menjawab melainkan lebih pada bagaimana tingkat kemampuan anak dalam menjelaskan sebuah pertanyaan sesuai dengan pertanyaan. Soal yang akan dikerjakan anak dalam bentuk kasuistik, sehingga membutuhkan kemampuan berpikir untuk menganalisa. **

























